Bahaya Kebencian (Jelajah PB 1016)

1 Yohanes 3:14-24

Sebagai orang percaya, kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup. Karena itulah kita bisa mengasihi saudara kita. Jika kita tidak mengasihi saudara kita, berarti kita masih berada di dalam maut. Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Kita perlu hati-hati dalam hal ini. Setiap orang memiliki kecenderungan atau potensi untuk membenci orang lain dengan berbagai alasan. Tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup kekal di dalam dirinya. Jika seorang bisa membunuh orang lain, hal itu membuktikan bahwa ia tidak ada di dalam Kristus.

Sebenarnya membenci lebih parah dan berat daripada membunuh karena emosi seketika atau karena membela diri. Di dalam Perjanjian Lama ada aturan di kalangan bangsa Israel mengenai hal ini. Di dalam Keluaran 22:2-3b dikatakan, “Jika seseorang pencuri kedapatan waktu membongkar dan ia dipukul orang sehingga mati, maka si pemukul tidak berhutang darah; tetapi jika pembunuhan itu terjadi setelah matahari terbit, maka ia berhutang darah.”

Membenci adalah sesuatu yang tersimpan di dalam hati dan terus menerus. Setiap orang yang membenci saudaranya adalah seorang pembunuh manusia. Artinya membenci adalah hal yang jahat, bahkan melebihi pembunuhan yang tidak terencana. Jika Yesus Kristus telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita, maka kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita. Bagaimana caranya? Dengan cara mengorbankan apa yang ada pada kita untuk memberitakan Injil.

Orang lain sebelum kita telah mengorbankan banyak hal untuk memberitakan Injil. Dari berita Injil itu kita menerima berita keselamatan. Jika orang-orang sebelum kita tidak mengorbankan banyak hal untuk memberitakan Injil, bisa jadi saat ini kita tidak akan pernah mendengar berita Injil tersebut. Jika berita Injil tidak sampai kepada kita, maka kita tidak akan pernah menerima keselamatan dari Tuhan. Karena itu, patut dan wajib bagi kita untuk mengambil bagian dalam pemberitaan Injil. Kita meneruskan estafet pemberitaan Injil itu kepada orang lain dan kepada generasi selanjutnya.

Jika ada saudara seiman kita yang kelaparan, kita perlu menolong mereka. Kita dituntut untuk mengasihi bukan hanya dengan perkataan saja, tetapi juga melalui perbuatan dan dalam kebenaran. Jika kita berperilaku dan bertindak dalam kebenaran, maka hidup kita akan lebih tenang. Ada Tuhan yang lebih besar dari kita. Ia mengetahui segala sesuatu, termasuk yang ada di dalam hati dan pikiran kita. Jika hati kita beres dan tidak menuduh kita, maka kita akan memiliki keberanian percaya untuk mendekat kepada Tuhan.

Jika kita hidup dalam kebenaran, maka apa saja yang kita minta, kita akan memperoleh dari pada-Nya. Orang benar akan menuruti semua perintah Tuhan dan berbuat apa saja yang berkenan kepada-Nya. Perintah Tuhan jelas, yaitu supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita. Setiap orang yang mau menuruti perintah-Nya, ia diam di dalam Tuhan dan Tuhan di dalam dia. Roh Kudus akan menuntun kita, sehingga kita menjadi anak-anak Tuhan yang hidup di dalam kebenaran.

Views: 21

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top