1 Petrus 2:1-7
Karena kita sudah dilahirkan kembali, maka kita harus membuang semua kejahatan, semua tipu muslihat dan berbagai macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah. Ketika kita sudah dilahirkan kembali, maka kita memiliki tanggungjawab untuk memberitakan kebenaran, bukan hanya kepada manusia di bumi ini saja, bahkan kepada para malaikat. Hidup kita harus menjadi kesaksian bagi orang lain dan malaikat. Kesaksian hidup kita bukan hanya dilihat oleh orang lain, ketika kita berada di hadapan mereka. Kesaksian hidup kita juga akan dilihat oleh para malaikat, terutama pada saat kita sedang sendirian.
Lahir kembali sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin air susu yang murni dan yang rohani. Orang yang dilahirkan kembali akan haus akan kebenaran dan bertumbuh di dalamnya. Jika kita sudah benar-benar mengecap kebaikan Tuhan, maka kita pasti akan bertumbuh, tentu dengan cara yang wajar. Kita perlu datang kepada Yesus Kristus, disebutkan sebagai batu yang hidup, yang telah dibuang oleh manusia tetapi dipilih dan dihormati di hadirat Tuhan. Setelah itu, setiap diri kita, yang sudah percaya kepada Yesus Kristus, menjadi batu hidup yang dipakai untuk membangun rumah rohani bagi suatu imamat kudus. Setiap orang percaya adalah imam bagi dirinya sendiri. Sedangkan Yesus Kristus adalah Imam Besar.
Kita semua adalah imam yang diharapkan untuk mempersembahkan persembahan rohani. Jika kita bukan imam, kita tidak bisa mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan. Persembahan kita, yang dipersembahkan kepada Yesus Kristus, akan berkenan kepada Bapa di Surga. Petrus mengutip Yesaya 28:16, “Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan.” Yesus Kristus adalah batu penjuru yang mahal. Yesus tidak akan mempermalukan orang percaya. Tidak ada satupun manusia yang datang kepada Bapa, tanpa melalui Yesus Kristus.
Semua manusia telah berdosa dan harus dihukum. Yesus Kristus menjadi Juruselamat yang menyerahkan diri-Nya untuk dihukumkan. Adam dan Hawa, Abraham, Musa, Nuh dan orang-orang Perjanjian Lama lainnya, mereka masuk Surga melalui percaya kepada Juruselamat yang dijanjikan, yang akan datang. Kita hari ini diselamatkan melalui percaya kepada Juruselamat yang sudah datang, yang sudah disalibkan, yang sudah menebus kita dari dosa. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang selamat dan masuk Surga, tanpa melalui Yesus Kristus. Karena itu, Ia disebut sebagai batu penjuru yang mahal. Siapa saja yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan. Bagi orang lain, orang yang tidak percaya, Yesus Kristus tidak mahal. Mereka telah membuang batu penjuru tersebut.
Bagi orang yang tidak percaya kepada Yesus Kristus, maka Yesus akan menjadi batu sandungan. Batu itu bisa menimpa mereka dan akhirnya orang-orang yang tidak percaya itu akan mati. Bagi orang yang menuju kebinasaan, Yesus Kristus adalah nama yang dibenci. Padahal Tuhan Yesus tidak pernah sekalipun mengajarkan hal-hal yang jahat. Dia tidak pernah mengajarkan dan memerintahkan murid-Nya untuk menyakiti orang lain. Karena itu, sangat mengherankan selalu ada orang yang membenci Yesus Kristus. Kebencian itu terjadi karena hati orang tersebut ada yang tidak beres. Hatinya penuh dengan kedengkian serta kecurigaan. Orang sebaik Yesus Kristus, yang mengajarkan untuk mengasihi musuh, tetapi dibenci.
Views: 23