Mempertanggungjawabkan Iman (Jelajah PB 980)

1 Petrus 3:13-16

Jika kita rajin berbuat baik, maka orang-orang di sekitar kita juga akan senang. Tetapi, karena dunia ini sedang dikuasai oleh Iblis, bisa jadi orang yang berbuat baik dimusuhi. Kita mungkin akan dimusuhi oleh orang lain, karena kita berada di dalam kebenaran. Ketika kita menyampaikan kebenaran firman Tuhan, kita bisa dimusuhi, karena seringkali kebenaran itu menyakitkan bagi orang-orang tertentu. Meskipun demikian, sekalipun kita harus menderita karena kebenaran, kita akan diberi kekuatan oleh Tuhan dan Tuhan akan membuat kita bahagia. Kita seharusnya malu jika kita menderita karena tingkah laku kita yang tidak baik. Kita tidak perlu takut dengan hal-hal yang ditakuti oleh orang-orang di dunia ini. Kita seharusnya maju terus dalam kebenaran dan tidak gentar.

Pada saat kita memberitakan kebenaran firman Tuhan, seringkali diperhadapkan dengan berbagai macam ancaman. Tetapi kita dikuatkan oleh Tuhan dan tidak perlu gentar, karena kita sedang berpihak kepada Tuhan. Kita sedang tidak percaya kepada kekuatan kita, tetapi sedang percaya kepada kekuatan dan pertolongan Tuhan.

Petrus memberikan nasihat supaya kita menguduskan Kristus di dalam hati kita sebagai Tuhan. Yesus Kristus memang Tuhan, tetapi sebagai orang percaya, seharusnya kita menguduskan-Nya atau memuliakan-Nya di dalam hati kita sebagai Tuhan. Apapun yang terjadi dalam hidup ini, Yesus Kristus tetap Tuhan. Tetapi yang menjadi pertanyaan, apakah kita sudah mengakui di dalam hati kita bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan? Sudahkan kita menjadikan Dia Tuhan di dalam hati kita?

Sebagai orang percaya, kita juga harus bersiap sedia di segala waktu untuk memberikan pertanggungan jawab kepada setiap orang yang meminta pertanggungan jawab kepada kita. Jika ada orang yang bertanya kepada kita tentang iman kita, maka kita wajib untuk menjawabnya. Karena itulah, orang percaya harus sungguh-sungguh belajar firman Tuhan, sehingga ia bisa memberi jawab yang baik dan tepat. Bahkan dengan menjawab pertanyaan tersebut, kita juga bisa memberitakan Injil Yesus Kristus kepada orang-orang yang bertanya. Jangan sampai kita tidak bisa menjawab pertanyaan tentang iman kita sendiri. Jangan sampai kita sendiri ragu-ragu dengan keyakinan kita.

Penting bagi kita untuk menjadi orang percaya yang penuh pengertian. Kita harus tahu dan mengerti dengan baik terhadap apa yang kita yakini. Dengan demikian kita bisa menjelaskan iman dan keyakinan kita kepada orang lain. Jika kita beriman secara membabi buta atau ikut-ikutan saja, kita tidak akan mungkin bisa menjelaskan iman kita kepada orang lain. Dalam memberi jawab tersebut, kita harus melakukannya dengan lemah lembut dan hormat, bukan dengan keras atau kasar. Kita juga harus melakukannya dengan hati nurani yang murni, bukan dengan penuh kecurigaan.

Ketika kita hidup saleh di dalam Kristus, bukan berarti hidup kita akan baik-baik saja. Ada saja orang yang ingin memfitnah kita karena mereka tidak suka dengan kesalehan kita. Tetapi kalau kita melakukan semuanya itu dengan hati nurani yang murni, maka orang-orang yang memfitnah kita akan menjadi malu. Tidak ada ruginya kita hidup bijaksana dan baik. Kita juga tidak perlu takut, ketika kita melakukan kebenaran, meskipun kebenaran itu mungkin sangat berbeda dengan kehidupan orang-orang yang ada di sekitar kita. Pada akhirnya, kebenaran tetaplah kebenaran. Tidak ada seorang pun yang bisa melawan kebenaran yang berasal dari Tuhan.

Views: 27

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top