1 Petrus 2:11-17
Sebagai pendatang dan perantau, penerima surat Petrus ini diperingatkan supaya menjauhkan diri dari keinginan daging yang berjuang melawan jiwa. Kita tidak boleh berpikir bahwa setelah menjadi Kristen, kita menjadi kuat akan tarikan-tarikan kedagingan. Justru tarikan kedagingan itu semakin kuat. Akan ada pertentangan atau peperangan rohani di dalam diri kita, yaitu tarik menarik antara keinginan daging dengan keinginan jiwa (roh). Karena itu, kita harus mengikuti keinginan roh dan jiwa, bukan keinginan daging. Itulah sebabnya kita harus rajin mengikuti persekutuan atau kebaktian di jemaat, karena ada firman-firman yang disampaikan supaya kita semakin kuat mengikut Yesus Kristus.
Petrus memberi peringatan supaya orang-orang percaya memiliki cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa bukan Yahudi. Surat ini ditulis bukan untuk jemaat di Yerusalem, tetapi ditulis untuk orang-orang Yahudi yang sudah percaya kepada Yesus Kristus, tetapi mereka ada diperantauan, menyebar karena penganiayaan yang besar telah terjadi di Yerusalem atas mereka. Kita juga seharusnya memiliki cara hidup yang lebih baik dari orang-orang yang ada di sekitar kita. Jangan sampai hidup kita sama dengan orang-orang sekitar kita, karena kita tidak akan bisa menjadi terang. Apalagi jangan sampai kehidupan kita justru lebih buruk perilakunya daripada orang-orang di sekitar kita. Kita tidak akan bisa menjadi kesaksian yang baik, jika itu terjadi. Justru bisa menjadi batu sandungan bagi orang lain.
Sama seperti renungan sebelumnya, Yesus yang sangat baik saja dibenci oleh orang. Apalagi kita, yang kebaikannya tidak bisa dibandingkan dengan Yesus, juga bisa dibenci orang. Kita memperlihatkan perilaku yang baik kepada orang-orang disekitar kita, supaya jika kita mendapatkan fitnahan dari mereka, maka mereka tetap dapat melihat perbuatan-perbuatan baik dari kita. Perbuatan baik kita itulah yang bisa membuat nama Tuhan yang kita percaya, dimuliakan.
Kita diajar untuk tunduk kepada semua lembaga manusia, kepada raja atau pemerintah sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, juga tunduk kepada pihak-pihak yang memiliki kewenangan untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat serta menghormati orang yang berbuat baik. Pemerintah yang baik dan ideal seharusnya melaksanakan semua yang disebutkan itu. Pemerintah yang baik adalah pemerintah yang ditakuti oleh orang jahat dan disukai oleh orang baik. Jika kondisinya terbalik, justru orang jahat yang semakin banyak berkeliaran sedangkan orang baik menjadi ketakutan, maka pemerintah menjadi teman para penjahat. Kita perlu berdoa supaya pemerintah-pemerintah yang ada di dunia sekarang ini adalah pemerintah yang baik, yang takut akan Tuhan.
Kehendak Tuhan adalah supaya dengan perbuatan baik yang kita lakukan, hal itu bisa membungkamkan kepicikan orang-orang bodoh. Kita juga harus hidup sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka. Kita harus hidup sebagai hamba Tuhan. Di hadapan manusia lain kita hidup sebagai orang merdeka, di hadapan Tuhan, kita hidup sebagai hamba. Kita hidup sebagai orang merdeka, karena memang kita sudah dimerdekakan. Karena itu, kita harus menghormati semua orang, mengasihi saudara-saudara kita, serta takut akan Tuhan dan hormat kepada pemerintah.
Views: 28