Tunduk Kepada Tuhan (Jelajah PB 964)

Yakobus 4:4-10

Jika ada orang-orang yang berdoa hanya untuk kepentingan serta keegoisan diri sendiri, maka dia disebut sebagai orang yang tidak setia. Setiap orang yang menjadikan dunia ini sebagai sahabatnya, maka ia telah memposisikan diri sebagai musuh Tuhan. Sebagai orang percaya, kita perlu berhati-hati dalam bersikap di dunia ini. Dunia ini penuh dengan tipu daya. Dunia ini sangat kuat mempengaruhi kita. Dunia ini bisa membawa kita menjadi musuh Tuhan. Tetapi mau tidak mau, kita harus tetap tinggal di dunia ini sampai Tuhan Yesus memanggil kita ke tempatnya. Selama itu juga, maka hidup kita akan terus menerus dipengaruhi oleh dunia ini. Kita perlu kuat dalam menghadapi pengaruh tersebut, supaya tidak terjebak menjadi sahabat bagi dunia ini.

Tuhan telah menempatkan Roh-Nya di dalam diri orang percaya. Tuhan ingin supaya manusia yang diciptakan-Nya itu mengasihi Dia, bukan mengasihi dunia ini. Disebutkan juga bahwa Tuhan itu cemburu. Kecemburuan Tuhan itu demi kebaikan kita. Keegoisan manusia akan menghancurkan manusia itu sendiri, karena menghasilkan iri hati, percekcokan dan persengketaan. Tetapi jika manusia mengasihi Tuhan, maka hal itu akan mendatangkan kebaikan bagi manusia. Kasih karunia yang diberikan oleh Tuhan kepada kita akan lebih besar. Semakin kita mengasihi Tuhan, maka Tuhan akan semakin mengasihi kita, sehingga kita menjadi orang yang berbahagia serta bersukacita.

Tuhan menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati. Orang yang rendah hati adalah orang yang menyadari keadaannya, bahwa dia tidak ada apa-apanya di hadapan Tuhan. Dia menyadari sebagai orang yang berdosa dan penuh dengan keterbatasan. Demi kebaikan kita dan demi menyenangkan hati Tuhan, kita seharusnya tunduk kepada Tuhan. Ketika kita tunduk kepada Tuhan, maka kita menjadi lawan Iblis. Iblis itu akan lari menjauh dari kita. Jangan sampai kita membiarkan Iblis ada di dekat kita atau bahkan membelenggu kita. Ketika kita tunduk kepada kebenaran, maka kita akan melawan ketidakbenaran.

Kita perlu mendekat kepada Tuhan, supaya Ia mendekat juga kepada kita. Kita mendekat kepada Tuhan dengan cara mempelajari firman-Nya, merenungkan firman-Nya, serta melakukan firman tersebut dalam hidup sehari-hari. Kita menyerap firman itu dalam hati, sehingga seluruh aspek kehidupan kita dipenuhi oleh firman Tuhan. Dengan demikian hidup dan langkah-langkah kita akan dipimpin oleh Tuhan. Secara simbolik Yakobus mengajak orang percaya untuk mentahirkan tangan dari dosa atau pelanggaran. Tetapi yang terpenting bukanlah kebersihan badani, tetapi kesucian hati. Jika kita berdosa, sebenarnya hati nurani kita yang terkotori. Sebenarnya hati kita sudah dikuduskan dan Roh Kudus ada di dalam hati kita. Tetapi jika kita terus jatuh ke dalam dosa, maka hati itu akan kotor, sehingga Roh Kudus bisa saja keluar dari hati kita.

Kita tidak boleh mendua hati. Jika kita mendengar kebenaran, maka kita harus memihak pada kebenaran itu. Orang yang bisa mendekat kepada Tuhan adalah orang yang sadar akan kemalangannya. Ia berdukacita dan meratap atas ketidakbenaran yang telah dilakukannya. Jika kita ada di dalam dosa, maka kita harus meratap dan berdukacita, bukan malah tertawa dan bersukacita. Orang yang berdosa, sedang menuju kepada penghukuman. Orang seperti ini perlu disadarkan. Ketika kita merendahkan diri di hadapan Tuhan, maka Tuhan yang akan meninggikan kita.

Views: 34

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top