Ibrani 6:7-11
Jika ada orang murtad setelah ia mengenal kebenaran, setelah ia bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus, maka orang itu telah keluar dari Yesus Kristus. Jika ia ingin masuk kembali ke dalam Yesus Kristus, berarti ia ingin menyalibkan lagi Yesus Kristus. Hal itu juga dianggap menghina Yesus Kristus di depan umum. Bagi seseorang yang menerima berkat sorgawi secara terus menerus, tetapi tidak menghasilkan tumbuhan yang berguna, maka kutuk sudah dekat dan akan berakhir pada pembakaran. Orang yang sudah menerima berkat sorgawi, berkat keselamatan, seharusnya terus bertumbuh dan menghasilkan buah.
Sebagai orang Kristen, kita tidak bisa berhenti untuk menguatkan iman kita. Kita juga tidak bisa berhenti bertumbuh dalam iman serta karakter. Kita seharusnya maju terus di dalam Tuhan. Jika kita tidak maju, pasti akan mundur. Dunia dengan segala kesesatannya akan menarik kita terus untuk dekat dan terikat kepadanya. Jika kita tidak maju, maka kita pasti akan ditarik dan terikat dengan dunia ini. Kita juga diperingatkan supaya jangan sampai murtad, jangan sampai keluar dari kebenaran, jangan sampai keluar dari Yesus Kristus.
Peringatan ini disampaikan dengan sangat keras dan serius, karena memang konsekuensinya sangat berat, yaitu kehilangan keselamatan. Kita harus memiliki keyakinan yang teguh, supaya tidak murtad dan tidak meninggalkan kebenaran. Jika kita mendapatkan peringatan yang serius seperti itu, berarti ada kemungkinan besar yang bisa terjadi, yaitu kemungkinan untuk murtad dan meninggalkan kebenaran. Jika kemungkinan tidak ada, tidak perlu diperingatkan. Apalagi yang diperingatkan ini adalah orang-orang yang sudah percaya kepada Yesus Kristus dan sudah bisa menjadi pengajar bagi orang lain.
Paulus membesarkan hati orang-orang yang sudah percaya ini. Ia memperingatkan mereka dengan serius, tetapi juga membesarkan hati karena Paulus yakin akan iman mereka yang tidak mudah untuk digoyahkan. Orang yang menerima surat Ibrani ini adalah orang yang sudah rajin melayani Tuhan. Mereka bukan orang yang baru bertobat. Tuhan tidak akan lupa dengan pekerjaan yang telah mereka lakukan selama ini. Tuhan juga pasti akan menuntun serta memimpin mereka tanpa perlu memaksakan kehendak mereka. Ini seperti dua sisi mata uang, di satu sisi Tuhan menuntun dan memimpin tetapi di sisi lain Tuhan tidak memaksakan kehendak-Nya kepada kita. Tuhan selalu memberi kebebasan kepada kita untuk memilih dan melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan kita.
Tuhan menginginkan kita untuk melakukan tanggungjawab kita, yaitu untuk tetap setia kepada Tuhan. Tetapi seandainya kita memilih tidak setia kepada-Nya, Tuhan pun tidak memaksa. Yang perlu kita ingat, setiap keputusan yang kita ambil, apakah setia kepada Tuhan atau tidak, pasti ada konsekuensinya. Paulus ingin supaya masing-masing orang percaya menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapan yang sudah disampaikan oleh Tuhan menjadi milik yang pasti, sampai pada akhirnya. Kesungguhan iman ini akan membawa kesaksian yang baik bagi orang lain. Setiap orang Kristen harus bertanggungjawab untuk memajukan imannya. Kita tidak bisa menyerahkan tanggungjawab itu kepada orang lain, termasuk kepada Tuhan.
Views: 40