Menyembah Simbol (Jelajah PB 912)

Ibrani 3:7-9

Surat ini memang ditujukan kepada orang-orang yang sudah diselamatkan dan sudah melayani Tuhan. Mereka seringkali mendengarkan berbagai macam pengajaran, juga memberi pengajaran kepada orang lain. Ketika mereka mendapatkan pengajaran yang benar, Paulus menginginkan supaya mereka tidak mengeraskan hati. Jangan sampai mereka melakukan kesalahan yang pernah dilakukan oleh nenek moyang mereka pada waktu pencobaan di padang gurun. Pada saat di padang gurun, nenek moyang bangsa Israel mencobai Tuhan dengan jalan menguji Tuhan, sekalipun mereka adalah generasi yang pernah melihat perbuatan-perbuatan dahsyat, yang tidak pernah dilihat oleh generasi sebelum dan sesudah mereka. Pada waktu itu banyak tanda ajaib yang diperlihatkan di padang gurun, empat puluh tahun lamanya.

Karena perbuatan mereka, maka Tuhan sangat murka terhadap generasi atau angkatan nenek moyang Israel pada zaman itu. Angkatan itu telah percaya kepada Tuhan dan masuk dalam baptisan Musa, melewati laut yang terbelah. Tuhan murka karena meskipun mereka telah berpengalaman bersama dengan Tuhan selama empat puluh tahun, tetapi mereka tidak setia kepada Tuhan. Hati mereka sesat dan liar. Mereka selalu mencari-cari bentuk iman dan kepercayaan yang lain. Mereka ingin menyembah Tuhan yang simbolik terus, menyembah Tuhan yang bisa diperlihatkan melalui benda tertentu.

Ketika bangsa Yahudi sampai di gunung Sinai, saat Musa naik ke atas gunung dan lama tidak turun, akhirnya mereka membuat patung berhala emas menyerupai anak lembu dan menyembahnya. Mereka masih sangat terpengaruh dengan iman dan kepercayaan orang-orang Mesir yang menyembah kepada lembu. Mereka menyebut patung lembu itu sebagai Jehova. Tuhan tidak mau digambarkan dengan model apapun juga. Sama halnya dengan hari ini, tidak ada seorang pun yang tahu persis gambaran Yesus Kristus itu seperti apa. Orang hanya mereka-reka, tetapi tidak tahu yang pasti. Tuhan tidak ingin dikenal melalui gambarnya, tetapi melalui pengajarannya di dalam Alkitab. Tuhan tidak ingin diikuti karena orang melihat rupa-Nya, tetapi Tuhan mau diikuti karena pengajaran dan kebenaran yang disampaikan.

Saat ini kita tidak bisa menyembah Tuhan dengan perantaraan simbol lagi. Kita harus ingat bahwa saat ini kita melaksanakan ibadah hakikat, ibadah dengan hati dan roh. Bangsa Yahudi pernah ada di dalam kondisi ingin menyembah Tuhan dengan simbol. Mereka tidak bisa dengan mudah keluar dari pengaruh agama di Mesir dan juga agama yang disembah oleh bangsa-bangsa lain di sekeliling mereka. Karena itu mereka ingin menyembah sesuatu yang kelihatan.

Sampai hari ini, selalu saja ada orang yang demikian. Banyak orang ingin melihat Tuhan secara langsung, baru mau percaya. Mereka ingin melihat Tuhan dalam bentuk tertentu. Ada juga yang ingin melihat Tuhan melalui mimpi atau penglihatan. Orang-orang seperti ini akan mudah terjebak untuk menyembah kepada hal-hal yang kelihatan atau yang supranatural. Orang-orang seperti ini yang mudah untuk disesatkan. Iblis seringkali masuk ke dalam celah seperti ini, sehingga menyesatkan orang-orang pilihan juga. Orang ingin melihat bukti bahwa Tuhan itu ada, entah melalui mimpi, penglihatan atau mujizat. Tetapi kita harus ingat bahwa saat ini Tuhan tidak melakukan itu. Tuhan memperkenalkan dirinya melalui firman Tuhan, bukan melalui hal-hal yang lain.

Views: 23

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top