Berpegang Teguh Pada Keyakinan (Jelajah PB 936)

Ibrani 10:19-26

Berdasarkan kematian Yesus Kristus, maka kita dengan penuh keberanian bisa masuk ke dalam tempat kudus. Karena itulah, maka setiap orang percaya adalah imam. Kita sudah tidak membutuhkan imam yang menjadi perantara kita dengan Yesus Kristus. Yesus telah membuka jalan baru bagi hidup kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri. Pemisah antara manusia dengan Bapa di surga karena dosa, telah diselesaikan oleh Yesus Kristus. Yesus Kristus menjadi Imam Besar, sebagai Kepala rumah Tuhan. Yesus menjadi Imam Besar dan kita menjadi imam biasa. Kita mendapat kesempatan untuk menghadap Tuhan dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

Kita menghadap Tuhan bukan bertujuan untuk mencari hal-hal yang jasmaniah, tetapi untuk hal-hal yang rohani. Kita datang dengan hati yang tulus ikhlas, bukan dengan pengharapan-pengharapan duniawi. Kita sudah dibersihkan oleh darah Yesus, dengan simbol pembasuhan air. Memang hari ini kita tidak melakukan ibadah simbolik lagi, tetapi Tuhan Yesus memberi perintah kepada kita untuk melaksanakan dua upacara simbolik, yaitu baptisan air dan perjamuan Tuhan. Jika dulu, ibadah simbolik ditujukan untuk mengingatkan hal yang akan datang, yaitu janji Tuhan akan datangnya Juruselamat, maka saat ini kita mendapatkan baptisan air dan melakukan perjamuan Tuhan, untuk mengingat akan pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib.

Kita perlu untuk teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, karena Yesus Kristus telah setia. Di dalam berjemaat, kita seharusnya saling memperhatikan dan saling menguatkan satu sama lain, dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Karena itu, seharusnya kita tidak menjauhkan diri dari persekutuan-persekutuan di dalam Kristus, terutama di gereja kita. Ternyata pada waktu itu sudah ada orang-orang yang mulai malas bersekutu dengan sesama saudara seiman. Ada fungsi kita bersekutu, yaitu untuk saling menguatkan dan saling menasihati. Kita seharusnya semakin giat untuk melakukan hal tersebut, menjelang hari Tuhan mendekat.

Jemaat adalah tubuh Yesus Kristus yang harus dipertahankan dalam bentuk persekutuan kita. Jika jemaat itu lenyap dari bumi ini, maka berita Injil tidak akan bisa disampaikan lagi. Fungsi jemaat adalah untuk menguatkan orang percaya, yang sudah diselamatkan. Tujuannya supaya iman kita tetap kuat dan teguh, semakin hari kita semakin bersemangat untuk melayani Tuhan dan memberitakan Injil kepada banyak orang. Jika jemaat tidak ada, maka segala keinginan dunia akan menarik kita dan menenggelamkan kita. Karena itu, kita perlu berhati-hati akan hal tersebut.

Jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Jika kita konsisten dengan pasal 6 di surat Ibrani ini, maka dosa yang dimaksudkan adalah dosa murtad, yaitu menyalibkan Yesus Kristus untuk kedua kali. Ini bukan dosa perbuatan, tetapi dosa pengajaran, dosa yang mendatangkan maut. Dosa ini dijelaskan lagi di ayat 35, yaitu “melepaskan kepercayaan” dan ayat 38, yaitu “mengundurkan diri.” Dosa ini terjadi atas orang yang sudah diselamatkan, tetapi dengan sengaja menyangkal Yesus atau keluar dari Yesus Kristus. Kita perlu mengingat sekali lagi bahwa tujuan surat ini adalah untuk orang-orang yang sudah percaya, bahkan seharusnya sudah menjadi pengajar Injil.

Views: 27

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top