Filemon 1:15-25
Sebagai seorang yang sudah diselamatkan, Paulus rindu supaya Filemon melakukan sesuatu untuk mendukung pelayanan Paulus. Filemon telah berhutang kepada Paulus, yaitu hutang nyawa. Tetapi Paulus tidak mau memaksakan kehendaknya. Bagi Paulus, Onesimus sudah seperti anak dan saudara, baik secara kemanusiaan maupun di dalam Tuhan. Paulus ingin supaya Filemon mau menerima Onesimus sebagai saudara, bukan sebagai hamba atau budak. Bagi Paulus, Onesimus sudah menjadi saudara, seharusnya demikian juga bagi Filemon.
Dari hal ini, Paulus ingin mengajarkan bahwa kekristenan tidak mengajarkan pemberontakan secara fisik. Kekristenan mengajarkan perubahan diri. Kita tidak bisa mengubah orang lain, kalau kita sendiri tidak berubah. Kita tidak bisa berdampak baik bagi orang lain, jika kita sendiri tidak mau memperhatikan diri. Ketika kaum Anabaptis dianiaya di Eropa, baik oleh orang Katolik pada waktu itu dan oleh kelompok Kalvinis serta Zwingli, banyak di antara mereka yang masih hidup, melarikan diri ke Amerika. Mereka ingin memiliki kebebasan untuk mengerjakan keyakinannya. Ketika rombongan Anabaptis tiba di Amerika, di daerah Virginia, orang Indian (orang asli Amerika) membantu mereka untuk menanam demi mempertahankan hidup.
Di saat panen pertama kali, mereka merayakannya dengan makan bersama dengan orang Indian, dengan lauk kalkun. Itulah yang menjadi hari thanksgiving bagi mereka. Tetapi ternyata orang-orang Eropa yang jahat pun datang ke Amerika. Mereka inilah yang mengadakan permusuhan dengan orang Indian. Sebelumnya, orang Anabaptis membeli tanah dari orang Indian, tetapi orang-orang Eropa yang jahat itu membuat kekacauan dan merampas tanah orang-orang Indian. Dari sinilah muncul perbudakan di Amerika. Sampai ada seseorang yang Bernama Abraham Lincoln menyerukan supaya perbudakan dihapus. Kekristenan tidak mengajarkan kita berjuang atau berperang secara fisik. Tetapi orang-orang Kristen yang berubah hatinya, tidak setuju dengan perbudakan.
Paulus menuliskan bahwa jika Filemon menganggap Paulus sebagai saudara seiman, maka Paulus juga menginginkan supaya Filemon menerima Onesimus seperti menerima Paulus. Paulus menjamin Onesimus di hadapan Filemon. Jika kita sudah diselamatkan, maka sebenarnya kita telah berhutang. Pertama-tama kita berhutang kepada Yesus Kristus, karena Dia disalibkan karena kita. Kita juga berhutang dengan orang yang menyampaikan firman kepada kita, sampai kita mendapatkan keyakinan akan keselamatan. Tanpa usaha dan pengorbanan dari pemberita Injil itu, kita mungkin tidak akan pernah menerima berita keselamatan tersebut. Itulah yang harus dipikirkan oleh Filemon dan juga oleh kita, bahwa dia telah berhutang kepada Yesus Kristus, juga kepada Paulus.
Jika orang Kristen memiliki pikiran yang benar seperti ini, maka para pemberita Injil tidak akan memiliki hidup yang susah. Ketika kita memberitakan Injil dan orang tersebut menerima keselamatan, dia telah berhutang kepada kita. Rasul Paulus ingin supaya Filemon menjadi penghibur hatinya di dalam Kristus. Paulus yakin bahwa Filemon akan memenuhi permintaan Paulus, bahkan melakukan lebih dari yang diminta oleh Paulus. Paulus juga meminta izin kepada Filemon, supaya memberi tumpangan kepada Paulus jika Paulus nanti pergi kepada Filemon.
Views: 28