Titus 1:9-14
Seorang gembala jemaat memang harus belajar banyak, terutama dalam hal pengajaran dan firman Tuhan, supaya ia sanggup menasihati orang lain berdasarkan ajaran tersebut dan sanggup untuk meyakinkan penentang-penentangnya. Paulus memiliki banyak penentang, demikian juga dengan Timotius dan Titus. Di dunia ini tidak ada seseorang yang bisa disukai oleh semua orang. Kita tidak bisa menjadi segala-galanya bagi orang lain. Seseorang yang memiliki pendirian teguh, hanya mau disukai oleh Tuhan saja. Maka orang tersebut harus melakukan firman Tuhan, untuk menyenangkan hati Tuhan. Orang-orang yang senang kepada Tuhan, akan senang terhadap orang tersebut. Hal itu terjadi karena pikiran dan perasaan telah disamakan di dalam Kristus.
Pada waktu zaman Titus, ternyata sudah banyak orang yang hidup dengan tidak tertib, terutama di antara mereka yang berpegang pada hukum sunat. Ternyata orang-orang Yahudi melakukan banyak hal yang tidak tertib. Mereka berbicara dengan omongan yang sia-sia. Mereka juga menyesatkan pikiran mereka sendiri. Membicarakan kejelekan orang lain, membicarakan hal-hal yang tidak sepantasnya, terjadi dalam kehidupan mereka pada waktu itu. Pengajaran disampaikan dengan kacau, karena mereka tidak memiliki pengajaran yang berdasarkan firman Tuhan. Orang-orang semacam itu harus ditutup mulutnya. Mereka telah mengacaukan banyak keluarga dan mengajarkan yang tidak-tidak, untuk mendatangkan keuntungan yang memalukan.
Jika pada waktu itu, orang-orang yang seperti ini sudah banyak, maka kita perlu sadar bahwa keberadaan orang tersebut pada saat ini pasti lebih banyak lagi. Orang Kristen di akhir zaman memiliki tanggung jawab yang besar untuk menilai segala sesuatu, untuk sungguh-sungguh mempelajari dan mengerti hal yang benar, serta menolak yang salah.
Seseorang di antara mereka pada waktu itu, nabi mereka sendiri, pernah berkata: “Dasar orang Kreta pembohong, binatang buas, pelahap yang malas.” Ternyata kesaksian itu dibenarkan oleh Paulus. Titus diperintahkan untuk menegor mereka dengan tegas, supaya mereka menjadi sehat dalam iman dan tidak lagi mengindahkan dongeng-dongeng Yahudi dan hukum-hukum manusia yang berpaling dari kebenaran.
Orang Kreta yang tidak percaya kepada Yesus, tidak perlu diambil pusing. Jika mereka mau mendengarkan Injil dan bertobat, baru kita ikut ambil bagian dalam kehidupan mereka. Jika sudah percaya kepada Yesus, mereka tetap memiliki sikap yang tidak baik, maka mereka perlu ditegor. Mereka harus ditertibkan, supaya ada kesaksian bagi orang lain. Orang Kristen tidak boleh malas, mereka tidak boleh menjadi pembohong, mereka tidak boleh memiliki prinsip seperti binatang. Jika itu terjadi, mereka justru akan menyesatkan banyak orang.
Di dalam surat Tesalonika juga telah dijelaskan bahwa ada saja orang-orang Kristen yang malas dan tidak mau bekerja, karena mereka mendengar bahwa Tuhan Yesus akan segera datang. Jika Yesus Kristus akan datang segera, justru kita tidak boleh malas. Kita harus semakin rajin karena waktu kita untuk bersaksi kepada orang lain semakin singkat. Kita harus mengeluarkan semua yang ada pada kita, untuk menjadi kesaksian yang hidup bagi orang lain. Kita harus memberitakan Injil lebih rajin dari sebelumnya. Yang mencari uang juga harus lebih rajin, karena penginjilan perlu dana yang cukup banyak, apalagi waktunya sudah sangat singkat.
Views: 20