2 Timotius 4:9-16
Paulus ingin supaya Timotius bisa segera datang menemuinya. Paulus sangat ingin bertemu dengan Timotius. Selain itu, alasan yang lain adalah karena Demas telah mencintai dunia dan meninggalkan Paulus. Demas telah berangkat ke Tesalonika. Ada juga nama lain yaitu Kreskes yang telah pergi ke Galilea dan Titus yang pergi ke Dalmatia. Pada saat itu hanya Lukas yang masih tinggal dengan Paulus. Lukas inilah yang menulis kitab Lukas dan Kisah Para Rasul. Paulus meminta supaya Timotius menjemput Markus (keponakan Barnabas , yang pernah membuat Paulus dan Barnabas berselisih paham) dan membawanya bersama-sama menemui Paulus. Markus sudah menjadi pelayan Tuhan yang kuat. Ia juga yang telah menulis Injil Markus. Bagi Paulus, pelayanan yang telah dilakukan oleh Markus sangat penting.
Ada Tikhikus yang telah dikirim oleh Paulus ke Efesus. Paulus mungkin mengalami kedinginan di dalam penjara. Karena itu Paulus ingin supaya Timotius datang menemui dia sebelum musim dingin. Paulus juga meminta untuk membawakan jubahnya yang ditinggal di Troas, di rumah Karpus. Paulus juga meminta supaya kitab-kitabnya juga dibawa, terutama perkamen. Kemungkinan ini adalah kitab-kitab Perjanjian Lama yang dimiliki oleh Paulus. Sedangkan perkamen adalah perkamen yang kosong, yang bisa dipakai oleh Paulus untuk menuliskan surat yang lain. Tetapi memang sepertinya tidak ada lagi kesempatan bagi Paulus untuk menulis, karena tidak lama kemudian kepala Paulus dipenggal oleh kaisar Nero.
Ada Aleksander, si tukang tembaga, yang membuat Paulus mengalami banyak kesusahan. Orang ini sangat menentang pengajaran rasul Paulus. Paulus mengajarkan supaya orang-orang tidak menyembah berhala, sedangkan Aleksander adalah tukang tembaga yang membuat berhala. Jika Paulus memberitakan Injil, maka pendapatannya sebagai pembuat dan penjual berhala menjadi menurun. Dia melakukan apa saja untuk menentang pengajaran Paulus. Karena itulah Paulus menulis bahwa Aleksander telah banyak berbuat kejahatan kepadanya.
Paulus memberi peringatan kepada Timotius supaya waspada kepada Aleksander, karena dia sangat menentang ajaran Injil. Jika berita Injil diajarkan di suatu daerah yang baru, tidak heran jika berita atau pengajaran Injil itu ditentang oleh orang-orang di daerah tersebut. Para pemuja Iblis dan pemimpin-pemimpin animisme akan marah, karena mereka akan kehilangan pendapatan juga kehilangan pengikut.
Pada waktu Paulus menghadapi persidangan yang pertama, tidak ada orang yang berani membelanya. Memang untuk memberitakan kebenaran, ada banyak harga yang harus dibayar. Tidak semua orang berani untuk memberitakan kebenaran, karena berpotensi menyakitkan diri sendiri. Paulus pernah merasa sendirian untuk menghadapi semuanya itu. Tetapi peristiwa demi peristiwa yang terjadi dalam hidupnya, tidak pernah menyurutkannya untuk berubah setia dari Tuhan. Dia tetap bersemangat untuk melayani Tuhan dan memberitakan Injil. Dia tetap bersemangat untuk menulis surat, memberikan pengajaran kepada jemaat di dalam kondisi-kondisi yang sangat mendesak.
Views: 19