Belajar dari Onesiforus (Jelajah PB 867)

2 Timotius 1:14-18

Ada hal yang berharga dalam diri kita. Harta ini adalah harta rohani. Setiap orang Kristen harus menyadari bahwa di dalam dirinya ada harta rohani yang indah. Injil yang sudah kita dengar dan firman Tuhan yang ada di tangan kita adalah harta rohani yang telah Tuhan percayakan kepada kita, untuk kita pelihara dan nikmati serta kita bagikan kepada orang lain. Roh Kudus juga telah diam di dalam diri kita, pada saat kita bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus.

Pada saat itu, di Asia Kecil ada yang mulai berpaling dari rasul Paulus, yaitu: Figelus dan Hermogenes. Ketika Paulus ditangkap, ada saja orang Kristen yang mulai ketakutan. Orang tersebut tidak berani untuk menjenguk Paulus dan bahkan berusaha menghindar dari hadapan Paulus. Paulus pasti sangat sedih menghadapi hal ini. Ketika Paulus ditangkap, justru para sahabat dan muridnya menjadi takut dan meninggalkan Paulus seorang diri. Bahkan mereka tidak berani mengakui Paulus. Mungkin mereka takut nanti mereka ikut ditangkap. Nama yang disebut itu mungkin dekat juga dengan Timotius.

Keluarga Onesiforus disebut secara khusus oleh Paulus, karena dia telah berulang kali menyegarkan hati Paulus. Sepertinya Onesiforus ini tidak takut ketika Paulus ditangkap. Dia tidak berpaling dari dari Paulus. Justru dia berulang-ulang mengunjungi Paulus untuk menyegarkan hati Paulus. Onesiforus tidak malu menjumpai Paulus di penjara. Seorang sahabat sejati adalah orang yang hadir pada saat kita sedang sangat membutuhkan pertolongan.

Di Roma, Onesiforus telah mencari dan menemui Paulus di penjara. Untuk bisa bertemu dengan orang dipenjara pada waktu itu, pasti sangat sulit sekali. Dia harus melalu berbagai macam prosedur yang tidak mudah. Onesiforus tidak putus asa. Memang pada waktu itu juga sangat sulit untuk mencari orang di dalam penjara, karena terlalu banyak orang yang berada di dalam penjara. Sistem penjara belum teratur dan keadaan penjara pasti juga tidak tertata seperti sekarang ini. Diperlukan kesabaran dan usaha yang sedemikian rupa untuk menemukan Paulus di dalam penjara.

Rasul Paulus sangat terhibur dengan kunjungan Onesiforus. Karena itu dia berdoa dan memohon kepada Tuhan supaya menunjukkan rahmat-Nya kepada Onesiforus pada hari kedatangan Tuhan. Setiap orang yang mengasihi Tuhan, sepatutnya juga adalah orang yang mengasihi hamba Tuhan yang mengajar Injil dengan benar. Kita belajar dari apa yang dilakukan oleh Onesiforus. Mungkin yang dilakukannya sangat sederhana, tetapi menghiburkan hati orang-orang yang menjadi pemberita Injil. Hamba Tuhan juga seorang manusia yang memiliki keterbatasan dan kerentanan. Dia bukan orang yang kuat, artinya dia juga perlu dukungan dari orang-orang yang mengasihi Tuhan.

Onesiforus ternyata juga melaksanakan banyak pelayanan di kota Efesus. Sepertinya Timotius sangat mengenal Onesiforus ini. Timotius pasti juga tahu bahwa Onesiforus sangat giat dalam melaksanakan pelayanan di Efesus, membantu pelayanan Timotius. Kita bisa belajar mengasihi Tuhan seperti Onesiforus dan Timotius. Jangan seperti Figelus dan Hermogenes, yang tidak memiliki nyali untuk menjadi saksi bagi Yesus Kristus. Mereka tidak setia kawan. Mereka membiarkan teman sepelayanannya menderita seorang diri.

Views: 23

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top