1 Timotius 4:8-12
Kita perlu melatih diri untuk mengagungkan Tuhan, menyembah dan memuliakan Tuhan dalam seluruh hidup kita, setiap saat dan senantiasa. Memuliakan Tuhan dan menyembah Tuhan dengan hati, tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat. Di mana pun kita berada, seharusnya kita memuliakan Tuhan dengan segala sesuatu yang ada pada hidup kita. Itulah yang kita lakukan sehari-hari, sehingga seluruh tubuh dan hidup kita memang ditujukan untuk menyembah Dia.
Latihan badani memang terbatas gunanya. Kita perlu berolahraga, tetapi semuanya itu akan terbatas, hanya kita lakukan pada saat kita masih memiliki tubuh atau daging. Sikap hati kita yang menyembah Tuhan itulah yang berguna dalam segala hal. Apa yang kita lakukan secara rohani itu mengandung janji, baik untuk hidup pada saat ini maupun untuk hidup yang akan datang. Menjalani hidup dengan hati yang terarah kepada Tuhan, dengan kerohanian yang bertumbuh, akan baik untuk hidup kita untuk semua masa. Jika semua orang memiliki sikap positif di hadapan Tuhan, maka hidupnya akan menjadi berkat bagi orang lain. Jika kita bisa hidup baik di hadapan Tuhan, maka hidup kita akan menjadi teladan dan terang bagi orang lain. Jika semua orang di dunia memiliki sikap seperti itu, maka dunia ini akan nyaman dan tenang. Tetapi sayangnya tidaklah demikian.
Kita hidup di dunia ini dengan berjerih lelah dan berjuang dengan semangat, karena kita sedang menaruh pengharapan kita kepada Tuhan yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama kita yang percaya kepada-Nya. Semua manusia di dunia ini sebenarnya bisa diselamatkan, jika memang mereka mau percaya kepada Yesus Kristus. Tetapi tidak semua orang mau percaya kepada Yesus Kristus. Karena itu, setelah kita percaya kepada Tuhan, kita harus bersungguh hati dalam beriman kepada Tuhan, tidak setengah-setengah tetapi sepenuh hati. Iman itu bukan perbuatan, tetapi sikap hati untuk percaya kepada Yesus Kristus.
Yang harus dilakukan oleh Timotius dan kita sebagai orang percaya adalah memberitakan dan mengajarkan semua firman yang sudah disampaikan itu. Karena hal ini penting, maka kita harus memberitakan sebaik-baiknya dan setekun-tekunnya. Jika kita paham dan mengerti tentang pengajaran keselamatan, maka itu akan menyelamatkan diri kita dan orang lain yang mendengar pengajaran tersebut. Jika seseorang mengajar, tentu ia mengajarkan apa yang ia percayai dan yakini bagi diri sendiri terlebih dulu. Jika yang diyakini salah, maka ia tidak akan mendapatkan keselamatan dan orang lain yang mendengarkan pengajarannya juga tidak akan diselamatkan. Sebaliknya, jika yang diyakini itu benar, maka dia dan orang lain yang mendengarkannya juga akan mendapatkan keselamatan.
Saat ini banyak anak-anak muda yang siap sedia untuk menjadi pelayan Tuhan. Mereka perlu belajar dengan sungguh-sungguh supaya tidak dianggap rendah. Jika anak muda sudah memiliki keyakinan yang kokoh tentang dasar-dasar kekristenan, maka ia akan bisa mengajarkan kebenaran itu kepada siapa saja, tidak memandang usia. Bukan hanya yakin dan bisa mengajar, tetapi juga bisa melakukan dan melaksanakan apa yang diyakini dan diajarkan itu. Kita semua, di usia muda maupun tua, sebagai orang percaya, seharusnya bisa menjadi teladan bagi orang lain: dalam perkataan, dalam tingkah laku, dalam kasih, dalam kesetiaan dan kesucian. Paulus sedang menguatkan Timotius dan kita semua yang masih muda, supaya bisa melayani Tuhan dengan baik dan sungguh-sungguh.
Views: 18