Alkitab dan Akal Sehat (Jelajah PB 853)

1 Timotius 4:13-16

Pada waktu itu Paulus memberi nasihat kepada Timotius untuk bertekun dalam membaca Kitab-kitab Suci. Yang dimaksud dengan Kitab Suci ini adalah kitab Perjanjian Lama dan surat-surat yang sudah Paulus tulis. Pada waktu itu Alkitab belum lengkap, tetapi sudah mulai didokumentasikan dengan baik untuk dipelajari. Pada saat membaca Perjanjian Lama, Timotius bisa mempelajari dengan jelas mengenai gambaran Mesias.

Paulus juga menyinggung mengenai penahbisan yang dilakukan oleh sidang penatua, untuk menjadikan Timotius sebagai penatua jemaat atau gembala jemaat di Efesus. Timotius telah dinubuatkan untuk menjadi gembala jemaat yang baik. Pada waktu itu masih ada nubuatan. Roh Kudus berbicara langsung kepada para rasul untuk menubuatkan sesuatu. Pada waktu itu proses pewahyuan masih berlangsung, sehingga para rasul masih menerima nubuatan. Bahkan seringkali jemaat biasa pun bisa menerima nubuatan. Proses pewahyuan selesai setelah pewahyuan terakhir yang tertulis dalam kitab Wahyu selesai, berakhir sekitar tahun 98 Masehi.

Setelah itu sampai sekarang, Tuhan tidak menurunkan wahyu lagi sehingga hari ini seharusnya tidak ada orang yang bisa bernubuat dari Tuhan. Tidak ada lagi orang yang berbahasa lidah yang dari Tuhan. Nubuatan dan bahasa lidah yang bukan dari Tuhan sepertinya masih berlangsung sampai sekarang ini. Bahkan muncul juga di gereja-gereja tertentu.

Timotius diberi tugas untuk menggembalakan jemaat dengan penumpangan tangan sidang penatua. Jika ada orang yang akan ditahbiskan menjadi gembala jemaat, maka gembala-gembala jemaat lain yang sudah pernah ditahbiskan, mereka datang untuk menumpangkan tangan. Penumpangan tangan ini bukan untuk memberkati orang tersebut, tetapi sebagai tanda dukungan dan persetujuan bahwa orang tersebut mendapatkan mandat untuk menjadi gembala jemaat. Di zaman ibadah hakikat ini, tidak ada orang yang bisa menjadi imam bagi orang lain, melalui penumpangan tangan dan memberi berkat.

Saat ini semua orang percaya telah menjadi imamat yang rajani, imam atas dirinya sendiri, bukan imam atas diri orang lain. Tidak ada orang lain yang bisa memberkati kita dan kita juga tidak bisa diberkati oleh orang lain. Gembala jemaat bukan wakil Tuhan untuk memberkati jemaat. Gembala jemaat bertugas untuk mengajar, memberitakan Injil dan mengatur jalannya proses kejemaatan sesuai dengan aturan Tuhan. Jika jemaat ingin mendapatkan berkat, mereka memiliki jalur yang sudah disediakan oleh Tuhan, yaitu berdoa langsung kepada Tuhan.

Semua nasihat yang telah disampaikan oleh rasul Paulus, harus diperhatikan. Kita harus melakukan semuanya itu dengan baik dan konsisten, supaya kemajuan kerohanian kita nyata di hadapan semua orang. Kita sendiri juga harus mengawasi diri dan ajaran kita. Sebagai seorang pelayan Tuhan yang baik, kita seharusnya selalu mengawasi diri kita. Jangan sampai kita lupa diri. Kita bisa mengawasi ajaran kita dengan cara selalu mencocokkan pengajaran kita dengan Alkitab dan pengajaran kita harus masuk akal, sesuai dengan akal sehat yang diberikan oleh Tuhan kepada kita. Segala sesuatu yang bertentangan dengan Alkitab dan akal sehat, pasti bukan kebenaran. Alkitab dan akal sehat akan selalu harmonis. Setelah kita mengetahui kebenaran, maka kita harus bertekun di dalamnya. Dengan demikian kita akan menyelamatkan diri sendiri dan orang lain.

Views: 17

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top