Penyesatan (Jelajah PB 830)

2 Tesalonika 2:11-17

Mesias palsu tidak hanya menyesatkan sedikit orang, tetapi mereka menyesatkan banyak orang. Ketika ada orang yang mengatakan bahwa Yesus datang menemuinya, seharusnya kita tidak lagi percaya dengan hal-hal tersebut. Jika masih ada orang yang percaya seperti itu, bisa dipastikan bahwa mereka tidak mempelajari Alkitab dengan baik. Atau mungkin mereka mempelajari Alkitab, tetapi tidak utuh. Ketika ada orang yang melihat cahaya terang, pasti itu bukan dari Yesus, tetapi itu adalah Iblis yang menyerupai malaikat terang. Jika ada yang berkata pernah bermimpi bertemu dengan Yesus, kita tidak perlu percaya, karena tidak ada seorang pun yang tahu wajah Yesus yang sesungguhnya.

Tuhan mengizinkan kesesatan itu terjadi, supaya kita bisa menguji diri kita sendiri. Tidak semua manusia di dunia ini senang dengan kejujuran, ada juga yang senang dan menikmati kebohongan dan dusta. Itulah konsekuensi dari kehendak bebas. Manusia memiliki kebebasan untuk melakukan apa saja sesuai dengan hati nuraninya masing-masing. Tuhan tidak pernah memaksakan kehendak-Nya kepada manusia. Manusia bisa sadar, bisa juga menjadi bebal. Orang yang sadar akan bertobat dan percaya kepada Yesus, mereka akan diselamatkan. Orang yang tidak sadar akan bebal, mereka tidak percaya akan kebenaran dan lebih suka kejahatan, maka mereka tidak akan diselamatkan.

Paulus selalu mengucap syukur dengan segala sesuatu yang telah dialami oleh jemaat di Tesalonika, terutama karena mereka bisa mempertahankan iman mereka di tengah tantangan yang tidak mudah. Jemaat di Tesalonika telah dipilih oleh Tuhan karena mereka telah percaya. Mereka bersekutu dan bergabung di dalam jemaat. Tuhan telah memilih jemaat sebagai tiang penopang dan dasar kebenaran. Barangsiapa berada di dalam jemaat, yang percaya kepada Yesus Kristus, akan diselamatkan dan dipilih oleh Tuhan. Pemilihan Tuhan itu bersyarat, bukan tanpa syarat. Syaratnya adalah bertobat dan percaya kepada-Nya.

Orang bisa bertobat dan percaya kepada Tuhan karena telah dipanggil oleh Injil. Memberitakan Injil sama dengan memberitakan panggilan Tuhan. Orang percaya itu akan diselamatkan dan memperoleh kemuliaan di dalam Yesus Kristus. Jika kita sudah percaya kepada Tuhan, maka hal berikut yang kita harus lakukan adalah berdiri teguh dan berpegang pada ajaran-ajaran yang telah disampaikan oleh para nabi dan rasul melalui Alkitab. Hari ini kita memang tidak bisa mendengarkan pengajaran para rasul secara lisan. Karena itu kita harus mempelajari, merenungkan, percaya dan memegang teguh pengajaran yang tertulis.

Tuhan telah menghibur kita dan memberikan pengharapan bagi kita, orang-orang yang percaya kepada-Nya. Kita yang berada di dalam Yesus Kristus, tidak akan binasa. Karena kasih-Nya, Yesus Kristus telah mati di kayu salib untuk menggantikan kita dihukumkan. Saat ini kita hidup untuk menggantikan Yesus hidup. Karena itulah maka kita berusaha untuk hidup berkenan di hadapan Tuhan. Kita seharusnya bersyukur telah menerima semuanya itu.

Kita seharusnya terhibur dengan pengajaran yang disampaikan oleh rasul Paulus. Ia telah mengingatkan kita supaya tidak mencondongkan hati terhadap hal-hal yang ajaib, terutama di akhir zaman ini. Kita tidak perlu haus dengan tanda-tanda ajaib dan mujizat-mujizat, karena hal itu akan mengakibatkan kita terjatuh dan ikut arus menjadi manusia durhaka. Ingatlah bahwa Yesus pun sudah mengingatkan hal itu berulang-ulang.

Views: 18

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top