Belajar Tidak Egois (Jelajah PB 783)

Filipi 4:1-3

Jemaat yang baik adalah jemaat yang jika diingat, maka orang yang mengingatnya itu bersukacita. Paulus mengingat jemaat Filipi dan ia bersukacita. Bukan hanya itu, jemaat Filipi juga menjadi mahkota bagi Paulus, artinya menjadi kebanggaan baginya. Paulus terus memberikan motivasi kepada jemaat Filipi supaya tetap berdiri teguh di dalam Tuhan. Hal itu dilakukan oleh Paulus karena ia sangat mengasihi jemaat Filipi. Ia tidak mau jemaat Filipi menjadi jemaat yang tidak setia atau lemah.

Secara pribadi Paulus menyebut nama Euodia dan Sintikhe. Dua perempuan ini dinasihati oleh Paulus supaya mereka sehati sepikir di dalam Tuhan. Sepertinya dua perempuan ini sedang tidak cocok satu dengan yang lain. Sepertinya ini adalah masalah kepribadian yang berbeda dan bukan masalah yang cukup besar. Tetapi jika hal ini dibiarkan, memiliki potensi yang tidak baik di dalam jemaat. Sebagai satu jemaat, seharusnya memang ada kesehatian. Tidak boleh ada pertentangan sedikitpun. Api yang kecil jika dibiarkan bisa menjalar menjadi api yang besar.

Dalam permasalahan ini, Paulus juga meminta kepada Sunsugos, yang diperkenalkan sebagai teman Paulus yang setia. Sunsugos diminta untuk menolong mereka. Sepertinya Sunsugos adalah orang terpandang atau berwibawa di jemaat itu. Mungkin Sunsugos adalah gembala jemaat atau minimal adalah diaken. Jika dua perempuan tersebut dibawa untuk lebih mengasihi Tuhan dan bisa mengesampingkan keegoisan masing-masing, maka semua pertentangan akan selesai. Jika ada pertentangan di dalam jemaat, kemungkinan besar ada yang kurang mengasihi Tuhan atau kurang mengasihi jemaat.

Euodia dan Sintikhe telah berjuang dengan Paulus dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawan sekerja yang lain. Euodia dan Sintikhe bukanlah jemaat biasa. Mereka telah giat untuk membantu pelayanan serta pekabaran Injil. Memang biasanya jika jemaat biasa tidak terlalu ada masalah. Yang seringkali menghadapi masalah adalah orang-orang yang giat melayani. Jika di dalam pelayanan fokusnya meleset atau terjadi keegoisan, maka pelayanan itu akan bermasalah, bergeser yang awalnya untuk kemuliaan Tuhan dan jemaat, menjadi untuk kemuliaan diri sendiri.

Ketika kita melayani Tuhan, maka fokus pelayanan kita harus tetap dijaga dan tidak bergeser. Di dalam melayani Tuhan, kita harus sering untuk melihat kembali motivasi kita. Jika motivasi kita mulai bergeser, maka kita harus segera kembali kepada motivasi yang sesungguhnya, yang sesuai dengan kehendak Tuhan.

Nama-nama teman sekerja Paulus tidak disebutkan semua di dalam tulisan ini, karena dengan iman ia berkata bahwa nama-nama tersebut telah tercantum di dalam kitab kehidupan. Paulus sengaja menuliskan hal ini, supaya nama Euodia dan Sintikhe tetap tercatat di dalam kitab kehidupan dan mereka tidak saling menentang sampai di Surga nanti. Jika masing-masing keegoisan kita dihilangkan, maka tidak akan ada pertentangan satu dengan yang lain. Jika pertentangan itu terjadi karena beda pengajaran, maka perlu saling menguji satu dengan yang lain. Jika pertentangan itu karena sikap atau karakter atau kepribadian, maka masing-masing harus menghilangkan keegoisannya.

Views: 4

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top