Galatia 4:8-11
Paulus terus mengingatkan jemaat Galatia tentang siapa mereka sebenarnya sebelum mereka bertobat dan percaya kepada Yesus. Pertobatan itu telah membuat mereka berubah dan hidup mereka sudah penuh dengan sukacita. Paulus tidak ingin sukacita itu hilang karena mereka lebih memilih untuk mengikuti pengajaran orang-orang Kristen dari Yerusalem yang telah tercampur dengan pengajaran Yudaisme. Sebelum mereka percaya kepada Yesus, jemaat Galatia itu tidak mengenal Tuhan. Mereka sama sekali tidak tahu tentang Tuhan yang sejati dan cara yang benar untuk menyembah-Nya.
Selain itu, sebelum mereka bertobat, mereka juga telah memperhambakan diri kepada allah-allah yang pada hakikatnya bukan Tuhan. Mereka diperintahkan untuk mengerjakan hal-hal yang tidak masuk akal dan pemujaan kepada berhala-berhala. Berhala itu adalah ciptaan tangan mereka sendiri. Berhala-berhala itu tidak mampu mendengar bahkan menolong mereka. Orang-orang yang tidak mengenal Tuhan pasti kecenderungannya ingin menyembah kepada tuhan palsu. Orang-orang tersebut telah mengabaikan Tuhan yang sejati, Tuhan pencipta langit dan bumi.
Perubahan hidup orang-orang Galatia terjadi melalui pemberitaan Injil di antara mereka. Setelah mereka mendengar Injil, maka mereka mengenal Tuhan. Pengetahuan tentang Tuhan itu didapatkan melalui Yesus Kristus, yang telah membebaskan mereka dari ikatan dosa yang selama ini telah membelenggu mereka. Mereka bukan hanya mengenal Tuhan, tetapi mereka juga dikenal Tuhan. Kebahagiaan dan sukacita mereka terjadi bukan karena hasil usaha mereka, tetapi karena pemberian Tuhan. Kasih karunia Tuhan telah dilimpahkan kepada mereka secara cuma-cuma. Karena itu sebaiknya mereka mempertimbangkan untuk tetap hidup dalam kemerdekaan, bukan hidup di bawah kendali hukum Taurat.
Tidak semua orang mau diingatkan oleh Paulus. Ada saja orang yang bebal dan degil. Mereka ingin kembali pada perhambaan. Selain ingin kembali pada perhambaan di bawah hukum Taurat, mereka juga ingin kembali diperhamba oleh roh-roh dunia ini. Kelemahan dan kebodohan mereka semakin parah, ketika mereka ikut ambil bagian dalam perayaan-perayaan keagamaan Yahudi dan duniawi. Mereka mulai membedakan atau mengistimewakan hari-hari tertentu, bulan-bulan dan masa-masa serta tahun-tahun.
Paulus mengingatkan ini semua karena Paulus sangat mengasihi jemaat Galatia. Selain itu, ia tidak ingin bahwa pelayanan dan pemberitaan Injil yang telah dilakukannya selama ini menjadi sia-sia. Banyak sekali jerih payah para pemberita Injil menjadi sia-sia, ketika hal itu terjadi. Sungguh menyedihkan ketika ada orang yang sudah diselamatkan, pada akhirnya mereka kembali kepada kepercayaan lama yang telah mengikat mereka dan membuat tidak bebas. Paulus terus berusaha untuk meneguhkan mereka dalam iman dan kemerdekaan di dalam Injil. Tetapi jika ternyata semuanya itu dilepaskan, maka semuanya menjadi sia-sia dan tidak berguna. Sangat menyedihkan jika segala sesuatu yang sudah dimulai dengan roh, pada akhirnya harus diakhiri dengan daging. Mereka harus mempertanggungjawabkan semuanya itu di kemudian hari di hadapan Tuhan.
Views: 5