2 Korintus 11:14-15
Saat ini tidak ada yang tahu dengan pasti, wajah Tuhan Yesus itu seperti apa. Gambar-gambar wajah Yesus yang ada di kalender atau di buku-buku itu bukan patokan bahwa itu adalah wajah Tuhan Yesus yang sebenarnya. Karena itulah, Iblis bisa menggunakan sosok wajah seperti itu untuk mengelabuhi orang-orang, termasuk juga orang-orang percaya. Di dalam 1 Korintus 15:18 dicatat bahwa Paulus merupakan orang yang paling terakhir melihat Yesus. Jika pada saat ini ada orang yang berkata bahwa ia melihat Yesus, maka hal itu sangat tidak mungkin. Karena itu orang percaya seharusnya mengerti tentang hal ini. Jika ada yang memberi kesaksian mereka melihat Yesus, mereka bohong.
Di dalam Yesaya 53:2 ada sedikit gambaran mengenai wajah Yesus Kristus. Yesus digambarkan tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada. Bahkan tidak ada yang ingin memandang rupa wajah-Nya. Memang Tuhan Yesus datang ke dunia tidak memiliki tujuan untuk memukau manusia dengan wajah atau fisiknya. Dia datang untuk menyampaikan kabar baik dan untuk menyerahkan diri-Nya untuk dikorbankan di atas kayu salib. Dengan demikian kita bisa menyimpulkan bahwa tidak ada lagi orang yang bisa bertemu dengan Yesus setelah Paulus.
Demikian juga jika ada orang yang bersaksi bahwa dia melihat terang yang menyilaukan. Jika kita membaca dengan teliti di ayat 14 ini, maka seharusnya kita tidak terkecoh. Tidak semua yang terang itu berasal dari Tuhan. Bisa jadi itu adalah Iblis yang menyerupai sebagai malaikat Terang. Iblis pun mudah untuk menggunakan nama Yesus dalam atraksi dan penampakannya. Di dalam Yesaya 14:12, disebut Bintang Timur, putera Fajar yang dalam bahasa Latin dikenal dengan nama Lucifer (terlihat dalam Alkitab terjemahan King James Version), dalam bahasa Ibrani disebut Hilel. Lucifer artinya adalah yang memancarkan terang. Jika ada orang yang pernah melihat terang, baik dalam mimpi atau di dunia nyata, maka kita harus berhati-hati, karena Alkitab sudah menjelaskan hal tersebut.
Jika Iblis bisa menyamar menjadi malaikat terang, maka bukan sesuatu yang luar biasa jika pelayan-pelayan Iblis juga bisa menyamar sebagai pelayan kebenaran. Ada kemungkinan kita akan kesulitan untuk membedakan antara pelayan Tuhan dengan pelayan Iblis. Karena itulah, Tuhan Yesus sudah memperingatkan kita semua untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap semua hal, termasuk terhadap semua pengajaran yang diajarkan kepada kita. Tuhan memberikan akal budi kepada kita untuk berpikir serta memberikan Alkitab kepada kita supaya kita memiliki pedoman yang jelas. Tuhan menginginkan bahwa akal budi kita bisa dipakai untuk kemuliaan-Nya. Akal budi kita harus dimanfaatkan untuk mencari kebenaran. Kita terus mengasah akal budi kita, supaya bisa dipakai untuk menguji segala sesuatu dengan menggunakan firman Tuhan.
Renungan Jelajah PB ini merupakan salah satu cara supaya kita bisa belajar firman Tuhan secara berurutan dan konsisten. Jika saudara konsisten membaca renungan ini, akan ada banyak hal yang disingkapkan, sehingga bisa mengasah akal budi kita untuk peka terhadap banyak hal, terutama terhadap berbagai macam pengajaran yang ada pada saat ini. Diharapkan kita bisa membedakan antara pelayan Iblis dengan pelayan Tuhan. Para pelayan-pelayan yang palsu itu akan mendapatkan balasan yang setimpal atas perbuatan mereka.
Views: 11