Tidak Mencemarkan Adonan (Jelajah PB 611)

1 Korintus 5:7-8

Jika ada satu orang anggota jemaat melakukan perbuatan yang tidak baik serta diketahui oleh umum serta tidak ditertibkan, hal itu bisa menjadi contoh yang tidak baik di dalam jemaat dan mencemarkan nama baik jemaat secara keseluruhan. Supaya tetap murni dan bisa menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran, maka gereja harus melakukan penertiban itu. Gereja perlu melaksanakan disiplin, terutama berkaitan dengan pengajaran dan tindakan moral, karena untuk itulah gereja didirikan oleh Tuhan.

Jika pada akhirnya jemaat yang mendapatkan disiplin tersebut bertobat dan siap untuk tidak melakukan dosa lagi, maka jemaat juga patut untuk memaafkan dan menerimanya kembali. Jika ada orang lain yang menyalahkan hal itu, maka gereja bisa memberikan alasan bahwa memang yang bersangkutan sudah meminta maaf dan bertobat. Dengan demikian, kemuliaan dan nama baik jemaat tetap terjaga. Jika ada orang yang mau meminta maaf dan bertobat, tidak mungkin jemaat menolaknya. Itu adalah hal yang baik. Di satu sisi, gereja harus disiplin dalam menerapkan aturan moral. Tetapi di sisi lain, gereja juga siap mengampuni dan memaafkan orang yang meminta ampun atau meminta maaf. Inilah hal-hal yang perlu kita pahami dalam kehidupan berjemaat.

Paulus menegaskan supaya membuang ragi yang bisa mempengaruhi kehidupan bergereja. Seharusnya memang gereja itu tidak beragi, tidak ada kecemaran di dalamnya. Jangan sampai membiarkan hal-hal yang melanggar firman Tuhan, terjadi di dalam gereja atau kehidupan berjemaat. Paulus juga mengingatkan mengenai Paskah orang Yahudi yang biasanya didahului dengan makan roti tidak beragi. Roti tidak beragi menandakan bahwa jemaat harusnya kudus dan suci. Di dalam Yesus Kristus, status kita adalah orang yang dikuduskan, dikhususkan.

Yang menjadi kerinduan Tuhan Yesus dan para rasul adalah bahwa di dunia ini ada jemaat yang murni dan menjaga kebenaran. Pengajaran firman Tuhan yang disampaikan itu mudah menyimpang. Jika saat ini menyimpang sedikit, maka sepuluh tahun yang akan datang pengajaran itu bisa menyimpang lebih banyak, bahkan seringkali tidak disadari. Karena itu, baik bagi kita untuk terus belajar firman Tuhan, sehingga kita mengetahui dengan jelas mengenai kebenaran-kebenaran firman Tuhan. Tidak salah bagi kita untuk mempertanyakan firman Tuhan yang memang belum kita ketahui atau susah kita pahami. Lebih baik kita bertanya dan mendalami firman Tuhan, daripada kita tidak tahu sama sekali dan pada akhirnya kita tidak mengerti tentang kebenaran yang sesungguhnya.

Kemurnian jemaat juga harus dijaga dari kehidupan yang buruk secara moral. Kita harus meningkatkan kehidupan moral kita, semakin berkarakter baik di dalam Tuhan. Jika ada yang melakukan hal-hal yang tidak baik, ada pengajaran dan teguran terhadapnya, sehingga mereka bisa memperbaiki diri dan tindakan mereka. Pengajaran yang benar dan tegas akan menghasilkan kehidupan kekristenan yang baik dan bermoral di hadapan Tuhan. Pengajaran moral memang penting, tetapi pengajaran mengenai pertobatan itu jauh lebih penting. Orang yang mengerti tentang pertobatan dan keselamatan, akan menggunakan sisa waktunya di dunia ini untuk hal-hal yang baik dan positif. Bahkan sekalipun mereka tidak diajar mengenai moral, mereka bisa memiliki moral yang baik, karena mereka mengerti cara menghargai hidup yang sudah diselamatkan oleh Tuhan. Mereka juga lebih peka untuk hidup berkenan dihadapan Tuhan. Pengajaran moral hanyalah kulit, sedangkan pengajaran mengenai pertobatan dan keselamatan, itu adalah inti dari kehidupan yang sebenarnya.

Views: 2

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top