1 Korintus 6:1-3
Pada saat jemaat di Korintus terjadi perselisihan, mereka tidak meminta nasihat dari orang-orang Kristen di kota lain. Mereka juga tidak menggunakan prosedur dan tahapan yang sudah diajarkan oleh Tuhan Yesus. Justru mereka meminta nasihat kepada orang luar, kepada orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus. Seharusnya ini tidak terjadi. Sampai pada saat ini pun banyak orang Kristen dan banyak gereja melakukan sesuatu yang sebenarnya Tuhan tidak inginkan. Sepatutnya jemaat atau orang Kristen mencari keadilan atau nasihat kepada sesama orang percaya, bukan kepada orang yang berada di luar Tuhan.
Mungkin kekacauan ini terjadi karena mereka salah mengartikan “orang-orang kudus”. Orang-orang kudus ini bukan orang Kristen yang sudah meninggal, lalu diberi jabatan sebagai orang kudus atau orang suci. Orang-orang yang meninggal tidak bisa lagi menolong kita untuk menyelesaikan masalah atau mengadili perkara yang terjadi. Orang-orang kudus adalah orang-orang percaya atau orang Kristen yang masih hidup. Mereka yang bertobat dan percaya kepada Yesus telah dikuduskan atau dikhususkan. Karena itulah Paulus selalu menyebut bahwa orang-orang percaya itu adalah orang-orang kudus.
Orang-orang kudus memiliki wewenang untuk menghakimi dunia. Kitalah yang sudah mendapatkan posisi kudus, yang diberikan oleh Yesus kepada kita, orang-orang yang sudah percaya kepada-Nya. Nanti kita akan bersama-sama dengan Tuhan Yesus, menghakimi dunia ini. Tetapi, sebelum nanti kita menghakimi bersama-sama dengan Tuhan, maka kita bisa melatihnya terlebih dahulu di dalam jemaat. Kita bisa berlatih untuk mendamaikan perselisihan yang mungkin terjadi di dalam jemaat. Kita juga bisa mengurus semua permasalahan yang ada di dalam jemaat, tanpa melibatkan orang-orang yang belum percaya kepada Yesus. Jika urusan kecil di dalam jemaat tidak bisa kita selesaikan, maka kita pun tidak akan sanggup menghakimi dunia.
Jemaat adalah lembaga atau institusi untuk berlatih sebelum nanti bersama-sama dengan Tuhan menghakimi dunia ini. Pada waktu permulaan kerajaan seribu tahun, kita akan bersama-sama dengan Tuhan mengadili bangsa-bangsa. Karena itu, saat ini adalah kesempatan bagi kita untuk belajar banyak tentang firman Tuhan, supaya kita semakin berhikmat. Jika di dalam jemaat ada permasalahan, kita sanggup melihat. Orang rohani seharusnya bisa menilai segala sesuatu dengan baik. Kita seharusnya bisa menilai hal-hal rohani dan hal-hal duniawi dengan baik. Melalui latihan-latihan di jemaat inilah, nanti kita bisa cakap ketika menghakimi bersama dengan Tuhan Yesus Kristus. Nanti kita akan diberi wewenang untuk menghakimi perkara-perkara yang lebih besar dari perkara-perkara yang ada di dunia ini.
Bahkan kita mendapatkan wewenang untuk menghakimi malaikat-malaikat. Malaikat yang kita hakimi adalah malaikat yang jatuh ke dalam dosa, yang saat ini menjadi Iblis dan setan. Tuhan sendiri tidak menciptakan Iblis dan setan. Mereka adalah malaikat yang memberontak kepada Tuhan. Kita akan menghakimi Lucifer dan anak buahnya yang saat ini banyak mengacaukan orang. Karena itu, kita harus menyadari posisi kita yang sangat penting ini. Kita ternyata bukan orang biasa-biasa saja, tetapi orang yang diberi kesempatan untuk melakukan hal-hal besar. Tetapi saat ini, kita harus belajar dari hal-hal kecil terlebih dahulu.
Views: 3