1 Korintus 8:1-7
Sepertinya ada pertanyaan dari jemaat Korintus mengenai makanan yang sudah dipersembahkan kepada berhala. Masalah makanan memang sering menjadi pro-kontra bagi orang Kristen. Padahal sebelumnya Paulus sudah menjelaskan mengenai makanan yang semuanya halal meskipun tidak semuanya berguna. Paulus tidak mau dirinya diperhamba oleh suatu apapun. Itu menjadi prinsip bagi pengajaran mengenai makanan.
Mungkin ada jemaat di Korintus yang memiliki pengetahuan hebat, tetapi mereka sombong. Jika kita memiliki banyak pengetahuan, kita harus berhati-hati supaya tidak menjadi sombong. Seringkali pemberitaan Injil terbentur dengan orang-orang yang sombong karena mereka merasa memiliki pengetahuan yang hebat. Orang yang lebih tua dan lebih kaya juga mempunyai potensi untuk sombong. Karena itu, mereka harus berhati-hati supaya menjadi orang Kristen yang rendah hati. Kita dituntut untuk memiliki kasih supaya bisa membangun orang lain.
Jika ada orang yang menyangka bahwa dirinya memiliki “pengetahuan”, sebenarnya ia belum mencapai pengetahuan yang sebenarnya. Baru tahu sedikit saja, sudah sombong. Orang-orang yang memiliki pengetahuan rohani seharusnya semakin mengasihi Tuhan. Semua kesaksian kita akan hancur jika hanya memiliki banyak pengetahuan tetapi tidak melakukan kehendak Tuhan dengan benar. Orang yang mengasihi Tuhan akan dikenal oleh Tuhan. Baik bagi kita untuk terus belajar firman Tuhan. Melalui belajar firman Tuhan, maka kita semakin tahu tentang firman tersebut. Semakin kita tahu tentang firman Tuhan, seharusnya kita semakin mengasihi Tuhan.
Saat ini, di zaman gereja, kita sudah memasuki ibadah hakikat. Yang diutamakan adalah kesucian hati, bukan lagi kesucian badan. Tidak ada makanan yang masuk ke dalam mulut kita yang bisa menajiskan kita. Dengan kata lain, segala sesuatu halal bagi kita. Pembatasnya adalah berguna atau tidak, mengikat atau tidak. Makanlah sesuatu yang menyehatkan, bukan yang merusak kesehatan kita. Orang Kristen seharusnya tidak perlu mengakui adanya berhala, karena yang diakui seharusnya adalah Tuhan. Memang sekarang banyak orang yang mengakui atau menyembah adanya Tuhan lain. Tetapi Paulus tetap menegaskan bahwa Tuhan hanya satu, yaitu Tuhan yang disembah oleh orang Yahudi.
Berhala tidak makan apapun juga. Jika ada makanan yang dipersembahkan kepada berhala, makanan itu tetap utuh. Inilah pengetahuan yang dimaksud oleh Paulus, bahwa tidak ada Tuhan lain di dunia ini selain Tuhan yang disembah oleh orang Yahudi, yaitu Yehova. Dialah Sang Pencipta manusia dan alam semesta ini. Hanya orang-orang di dunia ini yang menamai benda-benda itu sebagai tuhan mereka, yang sebenarnya itu memang bukan Tuhan. Iblis memakai itu semua untuk menyesatkan manusia yang tidak berpengetahuan itu. Akhirnya Iblislah yang disembah oleh mereka.
Memang tidak semua orang memiliki pengertian dan pengetahuan tentang hal itu. Masih ada orang yang terus terikat pada berhala. Mereka menganggap bahwa makanan yang dipersembahkan kepada berhala itu memang sudah dimakan oleh berhala tersebut. Orang-orang tersebut menganggapnya demikian karena memang masih memiliki perasaan atau rasa hormat terhadap berhala itu. Padahal sebenarnya makanan itu tidak menjadi persoalan jika dikonsumsi, tetapi tetap harus memiliki pengertian yang jernih, sesuai dengan penjelasan di atas.
Views: 2