1 Korintus 3:18-23
Paulus mengingatkan kembali supaya kita tidak mudah menyangka diri sebagai orang berhikmat secara duniawi. Hikmat dunia adalah kebodohan bagi Tuhan. Hikmat dunia hanya terbatas pada pemikiran manusia saja. Paulus mengutip Ayub 5:13 yang menyatakan, “Ia menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya sendiri, sehingga rancangan orang yang belat-belit digagalkan.” Paulus juga mengutip Mazmur 94:11 yang menyatakan, “Tuhan mengetahui rancangan-rancangan manusia; sesungguhnya semuanya sia-sia belaka.” Karena itulah, jangan sampai ada orang yang memegahkan dirinya atas manusia.
Rasul Paulus ingin supaya jemaat di Korintus dan kita semua bisa memahami bahwa segala sesuatu menjadi milik kita, jika kita ada di dalam Yesus Kristus. Sebenarnya jemaat Korintus adalah jemaat yang berbahagia, karena banyak hamba Tuhan yang singgah ke kota tersebut. Posisi kota Korintus sangat strategis. Banyak hamba Tuhan yang singgah di kota tersebut dan mengajar jemaat di sana, dan seharusnya jemaat Korintus kaya dan kuat dalam pengajaran kekristenan.
Kota Korintus juga kuat dalam perdagangan, sehingga jemaat di Korintus bisa melebihi jemaat lain, baik secara duniawi maupun rohani. Disebutkan di situ nama-nama hamba Tuhan yang pernah singgah di Korintus, seperti: Paulus, Apolos dan Kefas (Petrus). Mereka pernah mendapatkan pengajaran dari semua hamba Tuhan yang namanya telah disebutkan. Seharusnya mereka bisa bertumbuh dengan sangat baik, ditambah dengan kondisi perekonomian jemaat yang juga sangat baik. Fasilitas yang mereka punyai sangat lengkap, sampai Paulus berkata kepada mereka bahwa semuanya mereka punya.
Paulus menginginkan jemaat Korintus tidak terpisah dan terpecah-pecah. Paulus menginginkan supaya jemaat di Korintus menggunakan semua fasilitas yang ada, untuk membangun jemaat. Jika mereka kuat, maka mereka bisa membantu jemaat lain yang juga sedang membangun dan bertumbuh. Jangan sampai kekayaan rohani dan duniawi tersebut justru membuat jemaat tercerai berai. Nanti kita juga bisa melihat bahwa mereka memiliki berbagai macam karunia yang seharusnya dipakai untuk membangun jemaat, bukan dipakai untuk memecah belah jemaat.
Paulus juga menjelaskan tentang status atau hierarki kepemilikan. Jemaat Korintus memiliki semua yang diperlukan, baik jasmani maupun rohani. Tetapi mereka juga harus sadar bahwa mereka adalah milik Kristus. Mereka juga harus tahu bahwa Kristus adalah milik Allah. Setiap orang yang sudah bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus, maka dia harus sadar bahwa dirinya menjadi milik Yesus Kristus. Hidup kita bukan milik kita lagi, tetapi Roh Tuhan yang ada di dalam diri kita, itulah yang empunya diri kita.
Jika hidup kita ini sudah menjadi milik Yesus Kristus, maka kehidupan kita harus dijalani dengan kehendak Yesus Kristus, bukan lagi kehendak kita. Kita bisa tahu kehendak Kristus, ketika kita membaca firman Tuhan dengan sungguh-sungguh. Kehendak Tuhan sudah jelas ditulis di dalam Alkitab. Mungkin kita saja yang malas membaca Alkitab, sehingga terus menerus mencari kehendak Tuhan, bahkan dari orang lain, bukan dari Alkitab. Marilah kita menjadi orang Kristen yang bertumbuh dan dibangun dari bahan-bahan yang baik, yang teruji.
Views: 4