Roma 15:6-14
Kerukunan dan keharmonisan jemaat sangat penting, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus. Untuk mencapai keharmonisan tersebut, Paulus menyarankan supaya tidak ada anggota jemaat yang egois. Setiap anggota jemaat harus terus belajar menjadi dewasa, sehingga bisa mengendalikan dirinya dengan lebih baik. Dengan cara demikian, maka kita bisa membimbing jemaat-jemaat yang baru saja bertobat dan bergabung dengan kita. Tidak perlu cepat mengambil kesimpulan, jika kita belum mengerti dengan tuntas tentang sesuatu yang negatif. Keharmonisan dan kerukunan jemaat itu yang akan membawa jemaat pada kesatuan hati dan suara untuk memuliakan Tuhan.
Dalam berjemaat, satu dengan yang lain harus saling menerima. Kita tidak boleh memandang suku atau warna kulit. Yesus datang untuk melayani orang-orang bersunat, yaitu orang-orang Yahudi. Kedatangan Yesus memang untuk membangun kerajaan Daud di muka bumi ini. Yesus juga membuka pintu kepada bangsa-bangsa lain untuk memuliakan Tuhan karena rahmat-Nya. Di dalam kitab Perjanjian Lama pun telah dikatakan bahwa Injil itu akan diberitakan kepada bangsa-bangsa selain Yahudi juga. Rasul Paulus mengutip beberapa ayat dari kitab Perjanjian Lama supaya jemaat Roma yang sebagian besar berlatarbelakang Yahudi tidak menganggap remeh mereka yang bukan Yahudi. Di dalam jemaat, tidak boleh ada kelompok yang menganggap dirinya lebih terhormat atau istimewa daripada yang lain.
Dalam tulisannya, rasul Paulus banyak menyinggung tentang pengharapan. Pengharapan yang akan menyebabkan iman kita menjadi bertambah kuat. Ketika kita mengharapkan sesuatu, maka kita akan tekun untuk menantikan pengharapan itu. Seperti seorang pekerja yang mengharapkan penghasilan, maka dia akan tekun bekerja. Seperti seorang petani yang mengharapkan hasil panen yang baik, maka dia akan bertekun untuk merawat apa yang ditanamnya. Jika kita ada pengharapan di dalam Tuhan, kita pun akan bertekun di dalam Tuhan. Kita akan selalu berharap pada janji Tuhan, yang menyatakan bahwa Dia akan datang di awan-awan nanti dan kita akan dipanggil dan diangkat ke atas serta menyongsong-Nya di angkasa. Kita sangat berharap akan bertemu dengan Dia dan hidup selama-lamanya bersama dengan Dia.
Kita akhirnya bersungguh-sungguh di dalam pelayanan, karena kita berharap akan bersama-sama dengan Dia untuk selama-lamanya. Kita diselamatkan oleh Yesus dalam pengharapan. Roh Kudus yang ada di dalam hati kita adalah bukti dari Tuhan bahwa kita akan diselamatkan. Pengharapan adalah faktor yang kuat yang membuat orang Kristen hidup baik di dalam Tuhan dan bertekun dalam setiap kehidupan pelayanannya.
Rasul Paulus yakin bahwa anggota jemaat di Roma penuh dengan kebaikan. Mereka memiliki pengetahuan yang baik dan sanggup untuk saling menasihati. Mereka bukan beriman secara membabi buta, tetapi mereka beriman berdasarkan dengan pengetahuan yang dimilikinya. Mereka betul-betul mencari dan mendalami kebenaran, sehingga mereka kuat di dalam Tuhan. Dengan pengetahuan dan pengertian tersebut, maka mereka juga memiliki cara yang baik dalam hal menasihati. Saling menasihati artinya saling menerima dan saling mau belajar satu dengan yang lain. Ketika dinasihati, tidak marah dan tersinggung, tetapi mau untuk melihat kembali diri sendiri dan memperbaiki apa yang tidak baik. Perlu memiliki kerendahan hati untuk sampai pada tahap ini.
Views: 6