Roma 2:5-11
Oleh kekerasan dari banyak orang yang tidak mau bertobat, itu berarti telah menimbun murka atas diri sendiri. Pada suatu saat, murka Tuhan akan dinyatakan dan hukuman Tuhan yang adil itu akan diberlakukan. Semua orang di dunia telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Tuhan. Yang dihitung bukan besar kecil atau banyak sedikitnya dosa. Tuhan dengan segala kemurahan-Nya ingin menuntun manusia masuk ke dalam pertobatan. Jika kita menganggap sepi kemurahan Tuhan tersebut, berarti kita telah melewatkan kesempatan untuk dapat diselamatkan. Jika kita tetap mengeraskan hati kita dan tidak mau bertobat serta percaya kepada Tuhan, maka itu adalah pilihan kita dan tanggung jawab kita secara pribadi. Orang-orang yang tidak mau bertobat dan percaya kepada Tuhan itulah yang akan menerima murka dari Tuhan.
Tuhan akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. Mereka yang menanggapi kasih karunia Tuhan, yang memberikan dirinya diselamatkan oleh Tuhan, mereka juga akan tetap menghadap pengadilan Tuhan, untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan di hadapan Yesus Kristus. Yang menolak kasih karunia Tuhan dan mengeraskan hatinya, mereka juga akan menghadap pengadilan Tuhan untuk mempertanggungjawabkan penolakannya serta semua perbuatan dosanya. Orang yang mencari kehidupan kekal, ia akan mendapatkan balasan. Hanya di dalam Yesus Kristus, ada hal abadi dan kekal itu.
Ketika mengadili manusia, Tuhan tidak dipengaruhi oleh apapun dan siapapun juga. Ia tidak melihat kepada pangkat, jabatan, kekayaan atau bangsa tertentu. Semua orang, baik orang Yahudi maupun orang non-Yahudi akan mendapatkan perlakuan yang sama di hadapan Tuhan, sesuai dengan perbuatan masing-masing. Tuhan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman. Orang-orang tersebut akan mendapatkan penderitaan dan kesesakan di dalam hidupnya, karena mereka telah berbuat jahat. Tetapi semua orang yang berbuat baik dan mencari kebenaran, mereka akan mendapatkan kemuliaan, kehormatan dan damai sejahtera.
Tuhan mau supaya dari hati setiap manusia muncul keinginan untuk mencari kebenaran dan adil. Seandainya semua manusia di bumi ini mencari hal-hal yang demikian, maka kehidupan akan lebih damai sejahtera dan berbahagia. Semakin mendekati kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, manusia semakin tidak mempedulikan perkara rohani. Setiap hari yang dipikirkan hanyalah mencari uang dan harta duniawi. Memang keadaan dunia saat ini memaksa orang untuk berpikir ke arah yang seperti itu. Iblis juga menghasut manusia supaya lebih memperhatikan hal itu. Hidup kita saat ini adalah hidup yang cukup mahal. Semua orang dipaksa untuk bekerja mencari uang, karena segala sesuatu bisa didapat jika kita memiliki uang yang cukup atau berlebih.
Hal-hal demikian membuat manusia tidak menyisakan di dalam dirinya suatu ruang untuk perkara rohani. Ruangan di dalam diri manusia pada saat ini sudah penuh untuk menampung semua perkara duniawi. Jika kita tidak bijak, maka kita akan terjerumus dalam hal ini. Hal-hal yang rohani sudah menjadi hal yang tidak menarik lagi. Kondisi kesenangan duniawi semakin menarik hati. Itulah yang dicari oleh semua orang di dunia ini. Semua waktu tersita hanya untuk melakukan perkara-perkara duniawi, sampai lupa dengan hal-hal rohani. Dari bangun pagi sampai menjelang tidur di malam hari, semua pikiran akan tersita pada hal-hal duniawi.
Views: 4