Roma 4:20-25
Tuhan berjanji kepada Abraham akan memberikan anak dari keturunan Sara. Anak itulah yang disebut sebagai anak perjanjian, yang akan menjadi sebuah bangsa bagi Tuhan. Tuhan melatih bangsa itu di Mesir kurang lebih 400 tahun, kemudian dibawa ke tanah perjanjian melalui padang gurun. Di padang gurun itu, Tuhan melatih mereka juga dan akhirnya di gunung Sinai, Tuhan menurunkan hukum Taurat sebagai undang-undang yang harus ditegakkan di tengah bangsa itu. Sejak saat itu, didirikanlah kemah pertemuan dengan segala peraturan ibadah simbolik yang ada. Pada waktu itu, Tuhan menetapkan Harun serta keturunannya sebagai imam besar atas bangsa Israel. Keimamatan ayah dihentikan dan keimamatan Harun ditegakkan.
Pada zaman raja Daud, ibadah simbolik dibuat lebih lengkap lagi dan lebih teratur. Daud mempersiapkan segala sesuatu untuk membangun Bait Allah. Di zaman Salomo, Bait Allah didirikan dan bangsa Israel benar-benar menjadi bangsa yang terkenal dan cemerlang di masa itu. Bangsa-bangsa lain tunduk dan takhluk kepada bangsa Israel. Ibadah simbolik itu berakhir sampai Yohanes Pembaptis tampil dan memperkenalkan Yesus sebagai Mesias dan Juruselamat (Lukas 16:16, Matius 11:13). Sejak saat itu, keimamatan Harun dihapuskan dan bangsa Israel sudah tidak lagi berfungsi sebagai tiang penopang dan dasar kebenaran. Saat ini, setiap orang percaya adalah imam atas diri sendiri. Tuhan Yesus mendirikan jemaat (gereja), yang menggantikan bangsa Israel untuk menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran. Pengurapan Tuhan yang dulu berlangsung atas para raja dan para imam, pada saat ini berlangsung juga kepada kita, yaitu pada saat kita bertobat dan percaya kepada Yesus serta Roh Kudus masuk ke dalam hati kita (2 Korintus 1:21).
Rasul Paulus berulang-ulang berkata bahwa kepercayaan Abraham kepada Tuhan diperhitungkan sebagai kebenaran. Kata-kata “hal ini diperhitungkan” tidak hanya ditujukan untuk Abraham, tetapi ditujukan juga untuk semua orang yang sudah percaya kepada Yesus Kristus. Abraham diperhitungkan hidup dalam kebenaran ketika dia percaya kepada janji Tuhan dengan sungguh-sungguh dan tidak bimbang. Inti dari janji Tuhan sebenarnya adalah janji kehadiran Juruselamat, yaitu Yesus Kristus. Yesus Kristus telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita. Yesus Kristus mati karena pelanggaran kita, karena kita berdosa di hadapan Tuhan. Ketika Yesus bangkit dan kembali ke Sorga, Dia membenarkan kita. Untuk menghadap Bapa dan membenarkan kita. Barangsiapa percaya kepada Yesus, maka ia ada di dalam Yesus. Semua dosanya sudah ditanggung oleh Yesus Kristus.
Ini adalah kebenaran yang sangat indah yang seharusnya bisa kita mengerti dengan baik. Ketika kita mengetahui kebenaran ini, tidak ada kata lain yang bisa diungkapkan selain mengucap syukur dengan segenap hati kita kepada Tuhan. Tidak pernah ada yang menawarkan tentang hal ini. Seringkali hal ini juga dianggap kebodohan oleh dunia. Tetapi, ketika kita mengerti dengan sungguh-sungguh serta kita percaya kepada Yesus Kristus, maka kita termasuk orang yang beruntung, orang yang mendapatkan kasih karunia yang sangat besar dari Tuhan. Inilah yang disebut sebagai kebenaran oleh iman. Sekali lagi kita diselamatkan bukan karena perbuatan kita, tetapi karena sikap hati kita yang percaya kepada Yesus. Dengan demikian, kita tidak bisa menyombongkan diri dengan segala perbuatan yang telah kita lakukan di dunia ini. Perbuatan kita tidak akan pernah sempurna dan tidak akan pernah membawa kita masuk ke dalam kehidupan kekal.
Views: 4