Ibadah Simbolik Sebelum Hukum Taurat (Jelajah PB 536)

Roma 3:21-22

Sebelum hukum Taurat diturunkan, sudah banyak terjadi kesalahan di muka bumi ini. Manusia sudah saling membunuh sejak zaman Kain. Mereka melakukan hal-hal yang jahat. Hukum Taurat diturunkan supaya bisa memperjelas perbuatan-perbuatan jahat yang telah dilakukan oleh manusia sejak semula. Dengan adanya hukum Taurat, maka manusia tidak bisa berdalih. Tidak ada seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Tuhan oleh karena melakukan hukum Taurat. Awalnya manusia terbiasa untuk melakukan hal-hal yang jahat. Orang-orang yang tidak berbuat jahat, sangatlah sedikit.

Dengan adanya hukum Taurat, maka manusia diharapkan bisa sadar bahwa ada banyak hal yang mereka lakukan, itu sebenarnya adalah kejahatan dan dosa. Tanpa hukum Taurat pun sebenarnya manusia tahu mana yang baik dan yang tidak. Yusuf, bisa menghindari dosa perzinahan dengan istri Potifar, meskipun hukum Taurat diturunkan. Hal itu terjadi karena Yusuf memiliki hubungan yang dekat dan baik dengan Tuhan, sehingga hati nuraninya sangat peka. Dia tahu apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan, meskipun belum ada hukum tertulis yang membahas tentang hal itu.

Dengan hukum Taurat, Tuhan ingin supaya manusia memahami tentang dosanya. Banyak manusia yang sudah tidak tahu cara menghormati Tuhan. Karena itu, bagian utama dari hukum Taurat adalah menyembah dan menghormati Tuhan (mengasihi Tuhan). Pada zaman Paulus, tanpa hukum Taurat pun kebenaran Tuhan telah dinyatakan. Hal itu sudah disaksikan sebelumnya dalam kitab Taurat dan kitab-kitab para nabi. Kebenaran itu adalah kebenaran Tuhan karena iman di dalam Yesus Kristus, bagi semua orang yang percaya kepada-Nya. Ini adalah kebenaran yang lebih indah dan mulia, yang dinyatakan oleh Tuhan melalui Yesus Kristus. Para nabi sudah menyatakan sebelumnya di dalam Perjanjian Lama, meskipun masih samar-samar.

Para nabi telah menubuatkan bahwa Tuhan akan mengirim Seseorang yang akan diurapi, yaitu Mesias atau Kristus. Dia adalah Juruselamat yang dijanjikan sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa. Dia akan menyelamatkan manusia yang melanggar hukum Taurat, asal manusia itu percaya kepada-Nya. Sebelum hukum Taurat diturunkan, Tuhan telah memberikan perintah untuk percaya kepada Tuhan dengan melakukan ibadah simbolik. Secara simbolik, Tuhan perlu mengorbankan binatang untuk dibunuh dan kulitnya dipakai untuk menjadi pakaian bagi manusia yang telah jatuh ke dalam dosa. Adam harus mengajarkan hal itu kepada anak cucunya. Habel melakukan hal yang benar, karena ia telah melakukan ibadah simbolik itu, dengan mengorbankan domba bagi Tuhan. Meskipun itu adalah simbol, tetapi sangat penting bagi Tuhan. Karena itulah persembahan Kain tidak diterima oleh Tuhan, karena tidak menyimbolkan pengorbanan Sang Juruselamat yang dijanjikan oleh Tuhan. Simbol korban sembelihan itu akhirnya diikuti oleh generasi selanjutnya, tetapi yang melakukan hal itu tidak banyak.

Ibadah simbolik itu, dalam perjalanan waktu telah dilupakan oleh orang-orang yang ada di dunia ini. Terbukti bahwa pada zaman Nuh, tidak ada orang yang melakukannya, kecuali Nuh dan keluarganya. Akhirnya Tuhan menghapuskan atau memusnahkan manusia di bumi ini dengan air bah. Nuh, yang ingat akan ibadah simbolik itu, dibenarkan oleh Tuhan dan ia diselamatkan bersama dengan keluarganya. Hal pertama yang dilakukan oleh Nuh setelah air bah adalah mempersembahkan korban kepada Tuhan.

Views: 6

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top