Hidup Dalam Kewaspadaan (Jelajah PB 588)

Roma 16:17-19

Orang Kristen harus hidup dalam kewaspadaan. Kita tidak boleh lengah, terutama terhadap orang-orang yang bertentangan dengan pengajaran yang telah diterima dan telah disampaikan oleh para rasul. Tuhan telah menyingkapkan pewahyuan kepada para rasul, termasuk kepada rasul Paulus. Para rasul yang telah mengungkapkan semua kebenaran yang disampaikan langsung oleh Tuhan kepada mereka. Paulus memang tidak menjadi murid Yesus ketika Yesus masih berada di dunia. Tetapi Yesus sendiri telah menampakkan diri kepada Paulus dan memilihnya untuk menjadi rasul, setelah itu menyatakan dan membuka pewahyuan bagi Paulus. Tuhan Yesus juga membuka rahasia ilahi tentang perubahan dari sistem ibadah simbolik kepada sistem ibadah secara hakikat.

Jika ada pengajaran yang berbeda dengan apa yang telah disampaikan oleh Alkitab, maka kita harus melihat ulang pengajaran tersebut. Pembahasan bersama perlu dilakukan, supaya pada akhirnya bisa memutuskan untuk melaksanakan pengajaran yang sesuai dengan Alkitab. Kesehatian penting dalam satu jemaat lokal, karena setiap jemaat lokal adalah tubuh Kristus. Tidak mungkin jemaat-jemaat di seluruh dunia ini menjadi satu, karena tidak saling kenal dan kemungkinan tidak pernah bertemu satu dengan yang lain. Dengan kesehatian yang utuh di jemaat lokal, maka kita bisa tetap waspada dengan semua pengajaran yang ada. Pengajaran bisa berbeda, tetapi bukan berarti semuanya benar. Jika ada perbedaan, maka kita harus mengkaji ulang, karena pasti ada yang lebih mendekati kebenaran Alkitab. Jika kita sudah tahu bahwa ada yang mengajarkan pengajaran yang tidak sesuai dengan Alkitab, maka Paulus memberi peringatan kepada kita supaya kita menghindari mereka.

Selain menghakimi pengajaran orang lain, kita juga seharusnya bisa menghakimi motivasi dari orang tersebut. Sekali lagi, penghakiman itu diperbolehkan, tetapi bukan untuk menghakimi karakter orang. Yang dihakimi adalah pengajaran serta kita harus melihat motivasi dari orang yang melayani Tuhan. Paulus mengatakan bahwa orang-orang yang memiliki pengajaran berbeda dengan Paulus, orang tersebut sedang tidak melayani Kristus, tetapi mereka sedang melayani perut mereka sendiri. Kita harus waspada pada orang-orang yang melayani Tuhan dengan motivasi mendapatkan materi atau hal-hal duniawi lainnya. Biasanya, orang yang melayani Tuhan dengan motivasi yang salah, mereka akan menggunakan kata-kata yang muluk-muluk dan manis. Dengan cara seperti itu mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.

Orang Kristen harus belajar untuk berkata dengan jujur dan tulus. Orang-orang yang berkata-kata terlalu manis, fokusnya akan bergeser, tidak lagi kepada kebenaran. Patut disyukuri bahwa ternyata jemaat di Roma telah terkenal dengan ketaatannya. Banyak anggota jemaat yang rajin melayani Tuhan. Pengajaran yang disampaikan juga sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh para rasul. Bahkan kita bisa melihat motivasi pelayanan mereka sangat tulus dan murni.

Di dalam jemaat, ada tiga hal yang perlu diketahui dengan baik dan diwaspadai: bagaimana dengan pengajarannya, apakah sesuai dengan kebenaran Alkitab ataukah hanya berisi kesaksian-kesaksian yang subyektif; motivasi pelayanan dan kehadiran yang dimiliki oleh setiap anggota jemaat, harus motivasi yang tulus, bukan motivasi duniawi; moral yang dimiliki oleh anggota jemaat, seharusnya tinggi dibandingkan dengan moral kebanyakan orang di sekitarnya. Ketiga hal ini yang perlu dilihat terus menerus, sehingga jemaat semakin menjadi terang dan berkat.

Views: 3

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top