Ucapan Syukur Lidia (Jelajah PB 462)

Kisah Para Rasul 16:9-15

Roh Kudus dan Roh Yesus mengarahkan Paulus dan rombongannya untuk pergi ke tempat-tempat strategis untuk memberitakan Injil di sana terlebih dahulu. Paulus memberitakan Injil di pusat-pusat kebudayaan Yunani, seperti di Athena, Efesus dan Korintus. Orang-orang di kota tersebut adalah orang-orang yang terpelajar, yang terbuka untuk belajar segala sesuatu. Nanti (pasal 19) kota Efesus memiliki sekolah teologi Tiranus, yang bisa menyebarkan misi dan penginjilan ke wilayah Asia.

Perjalanan mereka saat ini sampai di Troas (sebuah kota di pelabuhan). Mulai di ayat ini, penulis Kisah Para Rasul (Lukas) menggunakan kata ganti “kami”, karena mulai ayat ini Lukas mengikuti Paulus dalam perjalanan misi dan penginjilan tersebut. Pada malam harinya, Paulus mendapatkan penglihatan. Dalam penglihatan tersebut, ada seorang Makedonia yang berdiri di situ dan berkata kepada Paulus: “Menyeberanglah kemari dan tolonglah kami!” Setelah Paulus melihat penglihatan tersebut, ia segera mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia. Dari penglihatan tersebut, Paulus menyimpulkan bahwa Tuhan telah memanggil mereka untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di Makedonia.

Setelah itu mereka berangkat dari Troas, berlayar menuju Samotrake dan dilanjutkan ke Neapolis. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan ke Filipi. Filipi ini adalah kota pertama yang berada di wilayah Makedonia. Filipi juga disebut sebagai kota perantauan orang Roma. Di kota Filipi tersebut, Paulus dan rombongan tinggal beberapa hari.

Pada hari Sabat, mereka pergi ke luar pintu gerbang kota. Mereka menyusuri tepi sungai dan menemukan tempat sembahyang orang Yahudi. Mereka duduk di situ dan berbicara dengan para perempuan yang sedang berkumpul di situ. Ada seorang perempuan yang bernama Lidia, mendengarkan apa yang disampaikan oleh Paulus. Lidia ini adalah seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, yang beribadah kepada Tuhan. Kain ungu adalah kain yang biasa dipakai oleh pembesar atau para bangsawan pada waktu itu. Ketika ada keterangan “beribadah kepada Tuhan” berarti Lidia bukan orang Yahudi. Dia adalah orang bukan Yahudi yang beragama Yahudi, percaya kepada Tuhan yang disembah oleh orang Yahudi.

Tuhan membuka hati Lidia, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus. Karena Lidia percaya kepada Tuhan, maka akhirnya dia memberi diri untuk dibaptis. Bukan hanya Lidia saja yang dibaptis, tetapi juga orang-orang yang ada di rumahnya. Setelah itu Lidia mendesak Paulus dan rombongannya untuk menumpang di rumahnya. Lidia sudah menerima Injil dan sudah diselamatkan, maka dia mau ikut ambil bagian dalam pelayanan penginjilan Paulus tersebut. Orang yang telah diselamatkan akan memiliki hati yang bersyukur, serta memiliki keinginan untuk ikut ambil bagian dalam pelayanan, sesuai dengan potensi mereka. Mereka juga akan mengasihi orang yang memberitakan Injil dan kebenaran kepadanya.

Di dalam Galatia 6:6 dikatakan: “Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu.” Jika kita merasa mendapatkan berkat karena sudah diselamatkan oleh Tuhan, maka kita bisa mengucap syukur dengan mendukung semua pelayanan pemberitaan Injil di gereja, di mana kita pada saat ini bersekutu dan bertumbuh bersama.

Views: 25

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top