Tuhan Menyertai Bangsa Israel (Jelajah PB 417)

Kisah Para Rasul 7:11-29

Tuhan sudah memberitahukan kepada Yusuf bahwa setelah masa panen besar-besaran, akan muncul masa kelaparan yang dahsyat. Ketika terjadi kelaparan di sana, maka Yakub menyuruh anak-anaknya untuk pergi mencari makanan di Mesir. Akhirnya Firaun mengetahui asal-usul Yusuf. Firaun menyuruh Yusuf untuk menjemput seluruh keluarganya tinggal di Mesir, untuk menggenapi apa yang telah Tuhan katakan kepada Abraham.

Di dalam Kejadian 46:26-27, dikatakan: “Semua orang yang tiba di Mesir bersama-sama dengan Yakub, yakni anak-anak kandungnya, dengan tidak terhitung istri anak-anaknya, seluruhnya berjumlah enam puluh enam jiwa. Anak-anak Yusuf yang lahir baginya di Mesir ada dua orang. Jadi keluarga Yakub yang tiba di Mesir, seluruhnya berjumlah tujuh puluh jiwa.” Sedangkan dalam khotbah Stefanus di ayat 14 disebutkan bahwa semua keluarga Yakub berjumlah tujuh puluh lima jiwa. Menurut beberapa penafsir Alkitab, perbedaan jumlah ini terjadi karena di dalam Kejadian 46:26 ada kalimat “tidak terhitung istri anak-anaknya.”

Memang jumlah ini tidak menjadi penekanan Stefanus. Yang ditekankan oleh Stefanus adalah sejarah perjalanan pimpinan Tuhan. Stefanus ingin mengingatkan kepada semua orang tentang penyertaan Tuhan atas bangsa Israel. Hal ini menggambarkan bahwa Stefanus sangat mengerti tentang sejarah dan ajaran-ajaran orang Yahudi. Dia belajar tidak setengah-setengah, tetapi dia mengetahui betul apa yang terjadi. Dia semakin mengerti dengan jelas, ketika percaya kepada Tuhan Yesus. Selubung Perjanjian Lama itu telah tersingkapkan di hadapan Stefanus.

Setelah di Mesir terjadi pergantian pemimpin dan yang memimpin tidak mengenal Yusuf, maka perbudakan terhadap bangsa Israel dimulai. Untuk melemahkan bangsa Israel, pemimpin Mesir memerintahkan supaya orang Yahudi yang memilik bayi laki-laki, maka bayi itu akan dibunuh. Ada bidan khusus yang disuruh untuk membunuh bayi laki-laki Yahudi itu. Seperti itulah kejahatan manusia yang tidak bisa dikendalikan. Pada zaman itu, lahirlah Musa. Musa ini direncanakan oleh Tuhan untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir. Pada waktu masih bayi sampai disapih, Musa dididik oleh orang tuanya sendiri. Setelah itu, Musa dididik di istana Firaun selama empat puluh tahun karena diangkat anak oleh puteri Firaun.

Sesudah berusia empat puluh tahun, Musa keluar dari istana Firaun untuk melakukan misinya, yaitu menyelamatkan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Pada waktu itu Musa bertemu dengan seorang Mesir yang sedang menganiaya orang Yahudi. Musa menolong orang Yahudi yang dianiaya itu dengan cara membunuh orang Mesir tersebut. Keesokan harinya, Musa bertemu dengan dua orang Israel yang sedang berkelahi. Ketika Musa mencoba mendamaikan mereka, orang yang bersalah menolak Musa. Selalu seperti ini yang terjadi, orang yang bersalah selalu tidak mau mengakui kesalahannya. Dia akan cenderung menyalahkan orang lain, atau menyalahkan keadaan, atau bahkan ada yang menyalahkan Tuhan.

Ketika orang yang bersalah itu berkata bahwa Musa telah membunuh orang Mesir, Musa sadar bahwa tindakannya kemarin telah diketahui oleh banyak orang. Musa berpikir, dalam waktu singkat pasti perbuatannya itu akan diketahui oleh Firaun. Mendengar itu, maka larilah Musa dan hidup sebagai pendatang di tanah Midian. Di Midian, Musa menikah dan memiliki dua orang anak laki-laki.

Views: 16

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top