Status Kewarganegaraan Paulus (Jelajah PB 495)

Kisah Para Rasul 22:22-29

Paulus menceritakan dan menyaksikan tentang pertobatannya di hadapan orang-orang Yahudi. Tetapi orang-orang Yahudi tidak mau menerima kesaksian Paulus tersebut. Mereka justru berkata kepada Paulus, “Enyahkan orang ini dari muka bumi! Ia tidak layak hidup!” Kita bisa melihat bahwa siapapun yang tidak bisa menerima alasan yang masuk akal tentang kebenaran, mereka mulai menggunakan kekerasan. Sesungguhnya mereka bukan orang yang sedang mencari kebenaran, tetapi sedang mencari pembenaran. Dari perbuatan seseorang, kita akan bisa melihat siapa sebenarnya mereka.

Orang-orang Yahudi itu berteriak-teriak sambil melemparkan jubah mereka dan menghamburkan debu ke udara. Dengan melakukan hal tersebut, mereka sebenarnya sudah siap untuk menganiaya Paulus. Mereka sudah siap untuk melakukan tindakan kekerasan. Kondisi di tempat itu sudah sangat panas, siap untuk melakukan apa saja tanpa bisa mengendalikan emosi mereka. Karena itulah kepala pasukan memberikan perintah kepada para pasukan untuk membawa Paulus ke markas, serta menyuruh mereka untuk memeriksa dan menyesah Paulus. Paulus dibawa supaya tidak terjadi pembunuhan tanpa pengadilan. Jika ada tindakan kekerasan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, maka kepala pasukan akan mendapatkan masalah.

Ketika Paulus ditelentangkan untuk disesah (disiksa), berkatalah Paulus kepada perwira yang bertugas, “Bolehkah kamu menyesah seorang warganegara Rum, apalagi tanpa diadili?” Paulus memiliki status kewarganegaraan Rum karena kelahirannya. Tidak diterangkan secara jelas mengenai hal ini, tetapi Paulus bisa membuktikan bahwa dirinya memiliki status sebagai warganegara Rum.

Mendengar pertanyaan tersebut, perwira itu melaporkan kepada kepala pasukan. Pada waktu itu, Romawi menjajah banyak wilayah di dunia ini. Karena itu ada hukum yang membedakan antara orang Romawi dengan orang-orang yang sedang dijajah. Jika dia bukan warganegara Rum, maka hukuman mati dilaksanakan dengan cara disalib. Sedangkan, warganegara Rum tidak boleh disalib, melainkan dipenggal. Karena itu, ada perbedaan cara meninggalnya Paulus dan Petrus. Menurut cerita yang berkembang sejak zaman bapa-bapa gereja, Petrus disalibkan dengan kepala berada di bawah. Sedangkan Paulus tercatat dipenggal kepalanya.

Kepala pasukan datang untuk memastikan bahwa Paulus benar-benar warganegara Rum. Kepala pasukan sendiri juga memiliki status sebagai warganegara Rum, tetapi dengan cara membelinya. Ternyata ada cara-cara lain untuk mendapatkan status kewarganegaraan ini. Bisa juga dia diangkat oleh orang Rum menjadi anak. Yang jelas, kepala pasukan ini menghabiskan dana yang banyak untuk mendapatkan status kewarganegaraan tersebut. Tetapi Paulus memiliki status kewarganegaraan itu karena kelahirannya. Kemungkinan, orang-orang yang lahir di wilayah Tarsus, mereka mendapatkan kewarganegaraan Rum. Atau ada kemungkinan bahwa Paulus juga memiliki keturunan dari orang Romawi.

Mendengar pernyataan Paulus tersebut, orang-orang yang sudah siap untuk menyesahnya, segera mundur. Kepala pasukan itu juga takut, setelah ia tahu bahwa Paulus adalah orang Rum.

Views: 3

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top