Pertobatan Seisi Rumah Kepala Penjara (Jelajah PB 465)

Kisah Para Rasul 16:25-40

Karena kepala penjara mendapatkan perintah supaya Paulus dan Silas dijaga dengan hati-hati, maka dia menempatkan Paulus dan Silas di tempat yang paling aman di penjara tersebut. Dalam kondisi seperti itu, tidak ada kemungkinan bahwa Paulus dan Silas bisa lari dengan mudah. Pada waktu tengah malam, Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Tuhan dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Tiba-tiba terjadi gempa bumi yang hebat, sehingga penjara itu goyah. Seketika itu juga terbukalah semua pintu penjara dan terlepaslah belenggu mereka semua.

Kepala penjara bangun dari tidur dan kaget melihat pintu-pintu penjara terbuka. Ia menghunus pedang dan hendak bunuh diri, karena ia menyangka orang-orang yang ada di dalam penjara itu telah melarikan diri. Tetapi Paulus berseru dengan nyaring untuk menghentikan kepala penjara itu, supaya tidak bunuh diri. Mendengar itu, kepala penjara meminta suluh dan berlari masuk. Dengan gemetar, tersungkurlah kepala penjara itu di depan Paulus dan Silas. Kemudian ia mengantar Paulus dan Silas keluar lalu bertanya, apa yang harus ia perbuat kemudian supaya dia selamat. Paulus tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Paulus berkata kepada kepala penjara itu supaya percaya kepata Tuhan Yesus, supaya kepala penjara dan seisi rumahnya diselamatkan.

Pada jam itu juga kepala penjara membawa mereka dan membersihkan luka-luka mereka. Paulus dan Silas juga memberitakan firman Tuhan kepada kepala penjara dan juga kepada seisi rumahnya. Karena mendengar pemberitaan firman tersebut, seketika itu juga kepala penjara dan keluarganya memberi diri dibaptis. Setelah itu kepala penjara membawa mereka ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka. Kepala penjara itu sangat gembira karena ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Tuhan Yesus.

Setelah hari siang, para pembesar menyuruh pejabat kota untuk pergi kepada kepala penjara. Mereka ingin melepaskan Paulus dan Silas. Kepala penjara itu meneruskan pesan itu kepada Paulus dan Silas. Tetapi Paulus menentang hal itu. Mereka telah mendera Paulus dan Silas tanpa diadili, padahal mereka adalah warganegara Roma. Mereka telah mempermalukan Paulus dan Silas di muka umum, tetapi mau membebaskan mereka dengan diam-diam. Paulus menginginkan supaya para pejabat itu datang kepada Paulus dan Silas, kemudian membawa mereka keluar di depan umum. Hal ini dilakukan oleh Paulus demi murid-murid atau orang percaya yang ada di kota itu. Jangan sampai Paulus dan Silas dikenal oleh umum sebagai penjahat kriminal. Nama mereka harus dipulihkan di muka umum, supaya orang-orang percaya di kota itu tidak dituduh sebagai para pengikut penjahat kriminal. Memang di kemudian hari, jemaat Filipi ini terkenal sebagai jemaat yang baik, yang sering mengirimkan bantuan kepada rasul Paulus.

Pejabat-pejabat itu menyampaikan pesan Paulus kepada para pembesar yang mengutus mereka. Ketika mereka mendengar bahwa Paulus dan Silas adalah orang Rum, maka takutlah mereka. Lalu mereka datang kepada Paulus dan Silas, mereka minta maaf lalu membawa kedua rasul itu ke luar dan memohon supaya mereka meninggalkan kota itu. Lalu Paulus dan Silas meninggalkan penjara itu, lalu pergi ke rumah Lidia. Setelah bertemu dengan saudara-saudara di situ dan juga mungkin sudah menetapkan Penatua (Gembala) untuk jemaat di Filipi, berangkatlah Paulus dan Silas ke kota lain.

Views: 49

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top