Pertama Kali Disebut Kristen (Jelajah PB 441)

Kisah Para Rasul 11:25-30

Setelah itu, pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus. Tarsus berada di sebelah utara Antiokhia. Antiokhia berada di tengah, sedangkan Yerusalem berada di selatan. Karena Barnabas melihat jemaat di Antiokhia berkembang pesat, maka dia berpikir untuk menjemput Saulus di Tarsus. Barnabas tahu bahwa Saulus adalah seseorang yang hebat. Dia adalah seorang cerdas, didikan dari Gamaliel. Gamaliel adalah seseorang yang ahli kitab Perjanjian Lama. Setelah Barnabas bertemu dengan Saulus, dia membawa Saulus ke Antiokhia. Di Antiokhia, mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat selama satu tahun, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhia terjadi pertumbuhan jemaat yang pesat. Terjadi proses belajar mengajar firman Tuhan selama satu tahun. Di Antiokhialah murid-murid itu puntuk pertama kalinya disebut Kristen.

Mereka disebut Kristen karena mereka memanggil Yesus sebagai Kristus. Mereka menggunakan istilah Kristus karena di Antiokhia jemaat bukan hanya dari kalangan Yahudi, tetapi juga non-Yahudi. Jika hanya orang Yahudi saja, maka mereka akan menyebut-Nya Mesias. Sebenarnya Mesias memiliki arti yang sama dengan Kristus. Mesias itu bahasa Ibrani, sedangkan Kristus adalah bahasa Yunani, bahasa yang pada saat itu umum di pakai, bahasa internasional pada waktu itu. Mereka disebut sebagai pengikut Kristus (Kristen) oleh orang-orang yang belum percaya kepada Tuhan. Sebenarnya Tuhan Yesus datang tidak untuk mendirikan agama. Tuhan Yesus datang untuk menyelamatkan manusia yang berdosa. Dia adalah Juruselamat yang dijanjikan oleh Tuhan.

Pada waktu itu datanglah beberapa nabi dari Yerusalem ke Antiokhia. Seorang dari mereka bernama Agabus, bangkit dan oleh kuasa Roh ia mengatakan bahwa seluruh dunia akan ditimpa bahaya kelaparan yang besar. Hal ini terjadi juga pada zaman Klaudius. Memang pada waktu itu masih ada jabatan nabi dan dipakai oleh Tuhan untuk bernubuat, karena pewahyuan Alkitab belum berhenti. Tetapi setelah pewahyuan Alkitab berhenti, maka tidak ada lagi nabi yang diutus oleh Tuhan. Pewahyuan Alkitab berhenti setelah kitab Wahyu selesai ditulis oleh rasul Yohanes di pulau Patmos. Nabi dan rasul diperlukan ketika proses perwahyuan masih berlangsung.

Jemaat di Antiokhia memutuskan untuk mengumpulkan sumbangan, sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing. Mereka mengirimkan sumbangan itu kepada saudara-saudara yang tinggal di Yudea. Mereka juga mengirimkan sumbangan mereka yang ditujukan kepada para penatua (para gembala) melalui perantaraan Barnabas dan Saulus. Memang pada waktu itu di Yudea (Yerusalem) terjadi kelaparan.

Orang Kristen sejak zaman dulu selalu murah hati. Kita sebagai orang Kristen harus bijaksana. Ketika kita memberikan bantuan kepada orang yang kelaparan, itu hanya menyelamatkan mereka dari hal-hal jasmani saja. Ada yang lebih penting daripada itu, yaitu memberitakan keselamatan jiwa atau keselamatan rohani. Hari ini, jangan sampai gereja menjadi tidak seimbang, hanya memberi bantuan kepada orang yang kelaparan secara jasmani, tetapi mulai melupakan pemberitaan firman untuk keselamatan jiwa. Kehidupan kekal lebih penting daripada hanya sekedar menambah beberapa hari saja hidup di dunia ini, kemudian mengalami kematian kekal.

Kelaparan atau bencana alam terjadi di dunia, karena manusia menolak kasih Tuhan. Karena itulah hidup manusia menjadi kacau. Jika manusia di bumi ini mau bertobat dan menerima Injil keselamatan, maka kehidupan manusia akan menjadi lebih baik dan tertata.

Views: 46

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top