Injil Sampai di Antiokhia (Jelajah PB 440)

Kisah Para Rasul 11:20-24

Pada waktu itu ada orang dari Siprus dan Kirene yang tiba di Antiokhia. Kemungkinan mereka juga orang-orang Yahudi yang mulai memberitakan Injil kepada orang-orang Yunani, bahwa Yesus adalah Tuhan. Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan. Kemungkinan sejak zaman dulu, banyak bangsa non-Yahudi yang sudah tertarik untuk menyembah Tuhan dan beribadah di Yerusalem. Ibadah yang dilakukan oleh bangsa-bangsa lain, sesungguhnya tidak benar. Ibadah mereka adalah ciptaan sendiri atau ciptaan Iblis. Karena itu Tuhan memperkenalkan Diri-Nya melalui bangsa Yahudi.

Ibadah di Yerusalem adalah ibadah yang spesial, karena didirikan oleh Tuhan sendiri. Dari Yerusalem, pengajaran yang benar dari Tuhan harus tersebar sampai ke ujung bumi. Berita keselamatan dipancarkan mulai dari kota Yerusalem. Tetapi karena sikap orang Yahudi yang cenderung menginginkan hanya orang Yahudi saja yang selamat, maka kebenaran tidak bisa diberitakan secara maksimal ke berbagai penjuru dunia.

Kita bisa belajar dari kesalahan orang-orang Yahudi. Tuhan sebenarnya tidak memerlukan gedung gereja yang besar untuk didirikan. Yang Tuhan inginkan adalah pemberitaan Injil ke seluruh tempat. Injil diberitakan supaya bisa lebih banyak menyelamatkan orang. Pada waktu orang-orang Eropa mendengar Injil dan banyak dari mereka yang percaya kepada Tuhan, maka mereka sangat bersemangat untuk memberitakan Injil. Para utusan (zending) dikirim ke berbagai macam tempat, termasuk ke Indonesia, untuk memberitakan Injil. Tetapi hari ini, kekristenan di Eropa sudah sangat merosot. Banyak sekali bangunan gereja yang besar dan megah, tetapi sekarang kosong. Ada beberapa yang akhirnya digunakan untuk tempat hiburan serta tempat ibadah bagi agama lain.

Pemikiran yang salah bisa berpengaruh buruk bagi gereja, sehingga gagal menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran. Seharusnya gereja aktif memberitakan Injil atau mengirimkan utusan-utusan Injil, supaya semakin banyak orang menjadi percaya. Semakin banyak juga gereja berdiri. Jika kita menyelidiki Alkitab, maka kita bisa menyimpulkan bahwa Tuhan sebenarnya tidak menghendaki gereja yang besar. Tuhan menginginkan gereja menjadi banyak, menyebar di banyak tempat. Sama seperti di rumah, lampu tidak bisa berfungsi maksimal jika hanya diberikan satu lampu besar saja di tengah rumah. Terang akan menyala lebih maksimal, meskipun lampunya kecil, tetapi berada di beberapa tempat, di setiap ruangan di rumah tersebut. Ketika gereja bisa menyebar ke mana-mana, maka akan ada kesaksian serta pemberitaan Injil di mana-mana. Orang tidak perlu jauh-jauh mencari gereja atau mencari kebenaran. Mereka bisa mendapatkannya di dekat tempat tinggal mereka.

Kabar mengenai orang Siprus dan Kirene itu sampai juga kepada jemaat Yerusalem. Lalu jemaat Yerusalem mengutus Barnabas ke Antiokhia. Sebenarnya ini tugas yang harus dilakukan oleh jemaat di Yerusalem. Tetapi ternyata orang-orang Antiokhia percaya kepada Yesus bukan atas pemberitaan Injil dari jemaat di Yerusalem. Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, maka bersukacitalah ia. Barnabas memberikan nasihat kepada jemaat di Antiokhia, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan. Disebutkan di dalam Alkitab bahwa Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang akhirnya juga dibawa kepada Tuhan, oleh Barnabas.

Views: 5

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top