Persiapan Paulus ke Kaisarea (Jelajah PB 500)

Kisah Para Rasul 23:23-29

Setelah kepala pasukan mendengar laporan dari keponakan Paulus, maka kepala pasukan memerintahkan untuk menyiapkan dua ratus prajurit untuk berangkat ke Kaisarea, beserta tujuh puluh orang berkuda dan dua ratus orang bersenjata lembing. Semuanya itu dipersiapkan pada jam sembilan malam. Ini merupakan satu pasukan besar yang dipersiapkan untuk mengawal Paulus, menuju ke Kaisarea. Kepala pasukan tidak ingin ada hal-hal buruk terjadi pada Paulus. Kepala pasukan tidak mau menghadapi masalah, karena Paulus adalah warganegara Roma. Jika terjadi sesuatu yang buruk terhadap Paulus, maka kepala pasukan harus bertanggung jawab. Jabatannya dipertaruhkan, sehingga dia harus menjaga Paulus dengan baik. Jika keluarga Paulus menuntut kepala pasukan, maka kepala pasukan itu akan disalahkan.

Kepala pasukan juga menyediakan beberapa keledai tunggang untuk Paulus. Kepala pasukan berpesan kepada para perwira dan pasukan supaya membawa Paulus dengan selamat sampai ke hadapan Feliks, wali negeri (gubernur). Pada waktu itu kantor gubernur berada di Kaisarea. Di pasal 10 disebutkan juga ada kepala pasukan yang bernama Kornelius, yang sudah diselamatkan karena pemberitaan Petrus. Kaisarea adalah ibukota provinsi Yudea. Di Kaisarea, Roh Kudus juga diturunkan.

Kepala pasukan menulis surat kepada wali negeri Feliks. Kepala pasukan itu memperkenalkan diri dengan nama Klaudius Lisias. Dalam suratnya, kepala pasukan mengatakan bahwa Paulus telah ditangkap oleh orang-orang Yahudi. Kepala pasukan mencegah dan melepaskan Paulus karena tahu bahwa Paulus adalah warganegara Roma. Sebenarnya kepala pasukan sudah mencegah penangkapan Paulus, sebelum dia mengetahui bahwa Paulus adalah warganegara Roma. Tuhanlah yang menggerakkan Klaudius Lisias ini, supaya mengamankan rasul Paulus. Juga untuk menghindarkan Paulus dari upacara pentahiran yang diperintahkan oleh Yakobus, gembala jemaat Yerusalem.

Untuk mengetahui penyebab Paulus ditangkap oleh orang-orang Yahudi, kepala pasukan telah menghadapkan Paulus di Mahkamah Agama orang Yahudi. Ternyata Paulus didakwa karena soal-soal hukum Taurat. Kepala pasukan menyimpulkan bahwa tidak ada tuduhan yang bisa disampaikan sehingga Paulus patut dihukum mati atau dipenjarakan. Tidak ada tindakan kriminal yang dilakukan oleh Paulus, yang merugikan pemerintahan Romawi. Saat itu pemerintah Roma memang sedang menjajah banyak sekali wilayah dan suku bangsa di dunia. Tetapi pemerintah Roma tidak mau ikut campur tangan masalah agama atau kepercayaan dari wilayah yang sedang dijajahnya. Pemerintahan Roma tidak mengizinkan orang-orang dijatuhi hukuman mati tanpa persetujuan dari pemerintah Roma, yaitu melalui gubernur.

Dulu, Tuhan Yesus disalibkan juga atas sepengetahuan gubernur Pilatus. Tuhan Yesus disalibkan karena Dia bukan warganegara Romawi. Jika mendapatkan hukuman mati, warganegara Roma hanya bisa dihukum dengan cara dipenggal kepala, bukan disalib. Saat zaman Paulus, tidak ada gubernur Roma di Yerusalem. Gubernur Roma yang membawahi wilayah Yerusalem berada di Kaisarea. Karena itu, Klaudius Lisilas ini mengirim Paulus ke Kaisarea. Jika Feliks menyetujui Paulus untuk dihukum mati, barulah dia bisa dihukum mati.

Views: 4

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top