Perpisahan Paulus dengan Para Penatua Efesus (Jelajah PB 485)

Kisah Para Rasul 20:22-38

Rasul Paulus mengakui bahwa ia menjadi tawanan Roh. Seluruh hidup Paulus dikendalikan oleh Roh Kudus. Saat itu Paulus pergi ke Yerusalem. Paulus juga tidak tahu apa yang akan terjadi pada dirinya saat ia ada di Yerusalem. Roh Kudus juga tidak memberitahu semua yang akan terjadi kepada Paulus. Paulus hanya mengikuti dengan taat apa yang diperintahkan oleh Roh Kudus. Apa yang dilakukan oleh Roh Kudus pada saat ini berbeda dengan pekerjaan Roh Kudus pada masa para rasul. Sebelum Alkitab selesai ditulis, Roh Kudus bekerja dengan cara mewahyukan firman Tuhan, membantu menginspirasikan Alkitab supaya ditulis. Roh Kudus yang menyelesaikan pengilhaman dan penulisan Alkitab melalui para rasul. Setelah Alkitab selesai, Roh Kudus bekerja dengan cara yang berbeda. Ketika kita memberitakan dan mengajarkan firman, Roh Kudus bekerja di hati semua orang yang mendengar untuk membantu memahami kebenaran firman yang sedang disampaikan. Roh Kudus tidak akan menambahi wahyu lagi, karena pewahyuan sudah selesai.

Paulus sendiri tidak menghiraukan nyawanya, meskipun penjara dan sengsara telah menunggu dia. Tujuan Paulus adalah mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadanya untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah. Paulus berkata bawa para penatua Efesus tidak akan melihat muka Paulus lagi. Paulus telah melakukan segala sesuatu dengan sangat maksimal. Jika ada orang yang tidak bertobat setelah mendengar Injil, maka itu bukan kesalahan Paulus. Paulus mengingatkan para penatua Efesus untuk menjaga kawanan domba Tuhan. Mereka berstatus sebagai penilik yang menggembalakan jemaat Tuhan. Di ayat ini kita bisa melihat bahwa jabatan Gembala, Penatua dan Penilik adalah jabatan yang sama, yang telah ditetapkan oleh Tuhan.

Paulus mengingatkan kepada mereka, setelah Paulus pergi, akan datang serigala-serigala ganas yang akan menyerang mereka. Akan muncul pengajaran-pengajaran yang tidak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Semua itu akan menyerang para penatua-penatua tersebut. Bahkan dari antara mereka sendiri, akan muncul beberapa orang dengan ajaran palsu yang akan berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan akhirnya mengikuti kesesatan mereka.

Paulus ternyata sudah tiga tahun bersama-sama dengan mereka serta membimbing mereka. Jemaat Efesus akhirnya menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran yang sangat kuat. Memang pertama-tama Injil diberitakan dari Yerusalem. Tetapi di Yerusalem sangat kesukuan, sangat Yudaisme. Setelah itu Tuhan memakai gereja di Antiokhia. Pemberita-pemberita Injil banyak diutus dari jemaat Antiokhia. Lalu di akhir abad pertama, Efesus menjadi pusat pemberitaan Injil dan memiliki sekolah Teologi yang menghasilkan banyak pemberita Injil.

Paulus adalah seorang hamba Tuhan yang tulus, yang tidak menginginkan harta duniawi. Paulus bekerja sendiri untuk memenuhi biaya pelayanannya dan juga teman-temannya. Dia bekerja untuk melayani, bukan melayani untuk mendapatkan uang. Paulus memberikan teladan yang baik bagi semua pelayan Tuhan supaya memberikan semua yang ada padanya sebagai ucapan syukur kepada Tuhan. Paulus mengingatkan pengajaran Yesus yang menyatakan, lebih berbahagia memberi daripada menerima. Setelah berlutut dan berdoa, para penatua sangat berdukacita karena tidak akan bisa bertemu lagi dengan Paulus.

Views: 267

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top