Kisah Para Rasul 21:1-10
Setelah perpisahan yang berat dengan para gembala Efesus di Miletus, maka Paulus beserta rombongan (termasuk Lukas, yang menulis Kisah Para Rasul ini) berlayar menuju ke Kos. Perpisahan itu berat karena semua penatua menangis melepaskan Paulus. Paulus sendiri berkata bahwa itu adalah pertemuan terakhir dengan mereka. Selanjutnya, rombongan Paulus sampai di Rodos, kemudian melanjutkan perjalanan ke Patara (pantai Asia). Sepertinya mereka menumpang dengan kapal dagang, sehingga banyak melakukan persinggahan di beberapa tempat. Di Patara, mereka mendapat kapal yang membawa mereka ke Fenisia. Mereka melewati pulau Siprus, di sebelah kiri mereka. Tetapi mereka tidak singgah di pulau itu, tetapi langsung menuju ke Tirus (pantai Palestina), karena muatan kapal harus dibongkar di kota tersebut.
Di Tirus, rombongan tersebut tinggal selama tujuh hari. Mereka mengunjungi para murid di sana. Oleh bisikan Roh, murid-murid itu menasihati, supaya ia jangan pergi ke Yerusalem. Sepertinya Roh Kudus memberitahu juga kepada para murid bahwa sesampainya Paulus di Yerusalem, Paulus akan ditangkap. Karena itu para murid tidak mau Paulus pergi ke Yerusalem. Secara kemanusiaan, murid-murid tidak ingin Paulus mendapat celaka. Tetapi Paulus tidak peduli dengan semuanya itu. Bagi dia, semuanya itu bukan masalah.
Setelah lewat waktunya, akhirnya rombongan Paulus tetap meneruskan perjalanan. Semua murid dan istri serta anak-anak mengantar rombongan tersebut sampai ke luar kota. Di tepi pantai, mereka semua berlutut dan berdoa. Ternyata sudah banyak orang Kristen yang berada di kota Tirus itu. Pada zaman Yesus, Tirus ini juga dikunjungi oleh Yesus, pada saat Tuhan Yesus menyingkir dari keramaian orang Yahudi.
Dari Tirus, rombongan itu menuju ke Ptolemais. Perjalanan melalui jalur air berakhir di sana. Mereka bertemu dengan orang-orang percaya yang ada di Ptolemais. Mereka tinggal satu hari di sana, untuk bertemu para murid. Keesokan harinya, mereka meninggalkan tempat itu dan tiba di Kaisarea. Sesampai di Kaisarea, mereka masuk ke rumah Filipus, seorang pemberita Injil (Kis 8), yaitu satu dari ketujuh orang yang dipilih di Yerusalem (Kis 6). Mereka tinggal di rumah Filipus untuk sementara waktu. Tercatat bahwa Filipus memiliki empat anak perempuan yang mendapat karunia untuk bernubuat.
Pada waktu itu memang banyak orang yang mendapatkan karunia bernubuat. Paulus di dalam 1 Korintus 14 juga mengatakan supaya orang-orang percaya mengejar berbagai karunia, terutama karunia untuk bernubuat. Pada waktu itu Tuhan memang sedang menurunkan wahyu-Nya. Tetapi ketika proses pewahyuan sudah berhenti, ketika Alkitab selesai ditulis, maka tidak ada lagi karunia bernubuat. Proses pewahyuan berhenti sampai kitab Wahyu 22:21 selesai ditulis oleh rasul Yohanes, kira-kira tahun 98 M. Peristiwa Filipus dan keempat anak perempuannya itu terjadi sekitar tahun 60 M.
Bukan hanya anak Filipus saja yang mendapatkan karunia bernubuat. Diceritakan juga ada seorang dari Yudea yang bernama Agabus, dia disebut sebagai seorang nabi. Kisah Para Rasul ini mencatat banyak peristiwa, sehingga kita mengetahui sejarah perjalanan penginjilan Paulus dan para murid pada waktu itu.
Views: 39