Paulus di Yerusalem (Jelajah PB 487)

Agabus datang dari Yudea dan memiliki karunia bernubuat juga. Dia datang kepada Paulus, kemudian mengambil ikat pinggang Paulus. Ikat pinggang itu dipakai untuk mengikat kaki dan tangannya. Kemudian dia menyampaikan perkataan Roh Kudus: “Beginilah orang yang empunya ikat pinggang ini akan diikat oleh orang-orang Yahudi di Yerusalem dan diserahkan ke dalam tangan bangsa-bangsa lain.”

Mendengar nubuatan ini, maka Lukas dan bersama murid-murid yang lain di tempat itu meminta Paulus supaya tidak pergi ke Yerusalem. Lukas menulis peristiwa yang sedang terjadi, apa adanya. Tuhan sudah memberitahu bahwa Paulus akan mengalami hal buruk di Yerusalem. Para murid bukan hanya melarang Paulus pergi ke Yerusalem, tetapi ternyata mereka juga menangisi Paulus. Paulus sangat disayang oleh para murid. Orang yang menerima kebenaran pasti sangat mengasihi dan menyayangi orang yang menyampaikan kebenaran. Sedangkan yang menolak kebenaran yang disampaikan, kemungkinan besar dia yang akan memusuhinya.

Paulus menegaskan kepada para murid bahwa dia rela bukan hanya untuk diikat, tetapi juga untuk mati di Yerusalem oleh karena nama Tuhan Yesus. Para murid tidak bisa mencegah Paulus untuk pergi ke Yerusalem. Karena Paulus tidak mau menerima nasihat para murid, maka mereka menyerah dan berkata: “Jadilah kehendak Tuhan!”

Setelah beberapa hari lamanya tinggal di Kaisarea, maka Paulus dan rombongan akhirnya berangkat ke Yerusalem. Rombongan tersebut ditambah dengan beberapa orang murid dari Kaisarea. Mereka menuju ke rumah Manason, seorang dari Siprus dan sudah lama ikut menjadi murid. Rombongan tersebut menumpang di rumah Manason. Pada saat rombongan sampai di Yerusalem, semua saudara yang ada di sana menyambut dengan suka hati. Mereka sudah lama tidak saling bertemu.

Keesokan harinya, rombongan Paulus pergi mengunjungi Yakobus. Ini adalah Yakobus saudara Tuhan Yesus yang pada waktu itu menjadi gembala di Yerusalem. Semua penatua juga hadir di tempat Yakobus. Kemungkinan besar di Yerusalem sudah berdiri banyak jemaat di berbagai tempat di wilayah Yerusalem. Paulus memberi salam kepada mereka dan menceriterakan dengan terperinci segala sesuatu yang dilakukan oleh Tuhan di antara bangsa-bangsa lain dalam pelayanannya. Mendengar semua yang diceriterakan oleh Paulus, mereka memuliakan Tuhan. Oleh Paulus, semua firman Tuhan telah disampaikan kepada semua bangsa. Bangsa-bangsa non-Yahudi sudah mendengarkan kebenaran firman Tuhan, sudah percaya dan menjadi murid Yesus Kristus.

Para murid berkata bahwa di Yerusalem, beribu-ribu orang Yahudi telah menjadi percaya dan mereka semua rajin memelihara hukum Taurat. Ini persoalan yang sangat serius. Orang Kristen di Yerusalem menjadi jemaat yang ebionit, yang percaya kepada Yesus Kristus sekaligus tetap menjalankan ibadah simbolik Perjanjian Lama. Mereka menjadi orang Kristen yang tidak murni, karena masih bercampur dengan ajaran atau kepercayaan lama. Sepertinya Yakobus membiarkan semuanya ini terjadi. Yakobus sendiri bukan rasul. Tetapi ketika dia menjadi gembala di Yerusalem, seharusnya dia menjadi tonggak kebenaran, yang menyampaikan kebenaran secara murni kepada jemaatnya. Karena itulah Tuhan tidak memakai jemaat Yerusalem untuk menjadi pemberita Injil ke banyak bangsa lain. Tuhan memakai jemaat Antiokhia untuk penyebaran kabar Injil.

Views: 84

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top