Kisah Para Rasul 5:12-25
Pada waktu itu belum ada firman tertulis yang ada pada saat ini, yaitu Alkitab. Karena itu diperlukan kuasa atau mujizat untuk meyakinkan orang-orang pada waktu itu. Hanya para rasul yang bisa melakukan kuasa-kuasa serta mujizat. Pada waktu itu semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat. Selain orang percaya, tidak ada yang berani bergabung dalam persekutuan dengan mereka. Meskipun demikian, mereka sangat dihormati oleh banyak orang. Semakin lama, semakin bertambah orang-orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan. Banyak orang sakit dibawa kepada para rasul. Mereka juga datang dari daerah sekitar Yerusalem. Orang yang sakit dan yang diganggu roh jahat, semua disembuhkan.
Karena kuasa dan mujizat ini, para rasul pada waktu itu sangat dihormati banyak orang. Jika para rasul tidak dihormati dan pengajarannya tidak didengarkan, maka hari ini tidak akan ada kekristenan. Pada saat itu, Tuhan mengajarkan pengajaran-Nya melalui para rasul. Para rasul memiliki kewajiban untuk mengajarkan hal-hal yang baru kepada bangsa Yahudi. Mereka harus memberikan pemahaman mengenai perbedaan antara ibadah simbolik dengan ibadah hakikat. Mereka harus mengajarkan tentang penggenapan hukum Taurat, penggenapan nubuatan para nabi dan penggenapan kitab Mazmur. Mereka harus meyakinkan bahwa apa yang mereka ajarkan benar-benar berasal dari Tuhan.
Hari ini Tuhan tidak perlu memberikan kuasa atau karunia mujizat kepada orang Kristen. Orang Kristen hari ini tidak boleh mengajarkan sesuatu yang baru. Kita hanya diperbolehkan untuk mengajarkan apa yang telah tertulis di dalam Alkitab. Karena itu, kita tidak perlu dilengkapi dengan kuasa apapun. Kita hanya perlu hikmat dan akal budi untuk menguraikan apa yang sudah tertulis di dalam Alkitab. Kita hanya perlu memahami apa yang tertulis di dalam Alkitab dan mengajarkannya kepada orang lain. Kita jelas berbeda dengan para rasul.
Melihat para rasul semakin berpengaruh terhadap banyak orang, maka Imam Besar dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang Saduki, mulai bertindak. Kelompok Saduki ini adalah orang-orang yang tidak percaya terhadap kebangkitan orang mati. Mereka adalah orang-orang yang iri kepada para rasul. Para rasul mulai memiliki pengikut yang banyak. Mereka menangkap para rasul dan memasukkannya ke dalam penjara. Tetapi pada waktu malam, seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka keluar. Mereka mendapatkan perintah supaya pergi dan berdiri di Bait Allah serta memberitakan seluruh firman hidup, yaitu Yesus Kristus, kepada orang banyak.
Menjelang pagi, para rasul yang sudah keluar dari penjara itu masuk ke Bait Allah dan mulai mengajar di sana. Sementara itu Imam Besar dan para pengikutnya menyuruh Mahkamah Agama berkumpul. Mahkamah Agama ini terdiri dari seluruh majelis tua-tua bangsa Israel. Mereka mau mengadili para rasul itu. Tetapi para rasul sudah tidak ada di dalam penjara, padahal penjara itu masih terkunci dengan sangat rapi dan para penjaga penjara atau pengawal masih berada di tempat masing-masing, yaitu depan penjara tersebut. Para pengawal Bait Allah dan para imam cemas mendengar hal itu. Mereka bertanya-tanya, apa sebenarnya yang terjadi pada rasul-rasul itu. Kemudian datanglah seseorang yang memberi kabar bahwa para rasul sedang berada di Bait Allah dan mereka sedang mengajar orang banyak.
Views: 19