Kisah Para Rasul 17:6-15
Orang-orang Yahudi bukan hanya tidak percaya, tetapi mereka juga tidak mau orang lain percaya dengan pemberitaan Injil yang disampaikan oleh Paulus dan Silas. Mereka mau menghadapkan Paulus dan Silas ke sidang rakyat. Kebenaran adalah sebuah fakta, tidak bisa diputuskan dengan suara terbanyak. Karena mereka tidak menemukan Paulus dan Silas, maka mereka menyeret Yason dan beberapa saudara lain ke hadapan para pembesar kota. Orang-orang Yahudi itu berteriak-teriak dan memfitnah orang-orang Kristen di Tesalonika.
Tuduhan-tuduhan palsu itu disampaikan, supaya terjadi keributan di kota tersebut. Mereka menuduh bahwa Paulus dan Silas telah bertindak melawan ketetapan-ketetapan kaisar dengan mengatakan bahwa Yesus adalah raja yang menyaingi Kaisar. Memang Paulus dan Silas mengajarkan bahwa Yesus adalah Tuhan dan Raja, tetapi tidak secara duniawi. Paulus dan Silas mengajarkan semuanya itu dalam lingkup kerohanian.
Sepertinya Yason berhasil menceritakan hal yang sebenarnya, sehingga Yason dan saudara-saudara yang lain akhirnya dilepaskan. Selain itu Yason juga menjamin bahwa Paulus dan Silas tidak melakukan hal-hal yang dituduhkan oleh orang-orang Yahudi tersebut. Pada malam itu juga, saudara-saudara di situ menyuruh Paulus dan Silas berangkat ke Berea.
Ketika Paulus dan Silas sampai di Berea, mereka segera menuju ke rumah ibadat orang Yahudi (sinagoge). Orang-orang Yahudi yang ada di Berea lebih baik hatinya daripada orang-orang Yahudi yang berada di kota Tesalonika. Mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui atau mencari kebenaran. Mereka memang cinta kepada kebenaran. Setiap orang yang mencintai kebenaran, perilaku kehidupan mereka akan menjadi lebih baik.
Banyak di antara orang-orang Yahudi di Berea tersebut yang menjadi percaya. Demikian juga banyak di antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani yang percaya kepada pemberitaan yang disampaikan oleh Paulus dan Silas. Mereka yang mencari kebenaran, akan menyambut dan menerima kebenaran yang masuk akal.
Ketika orang-orang Yahudi di Tesalonika tahu bahwa firman Tuhan juga diberitakan di Berea, maka mereka datang untuk menghasut dan menggelisahkan hati orang banyak. Orang-orang yang bermaksud jahat itu bersemangat untuk melakukan aksinya. Jika makin banyak orang jahat yang bersemangat untuk melakukan kejahatan, sedangkan orang baik malas untuk melakukan kebaikan, maka hancurlah dunia ini. Jika yang tidak setuju pemberitaan Injil lebih banyak daripada orang-orang yang memberitakan Injil, maka bisa dipastikan bahwa akan banyak orang tidak terselamatkan.
Karena hal itu, maka saudara-saudara menyuruh Paulus untuk segera berangkat menuju pantai laut. Sedangkan Silas dan Timotius masih tinggal di Berea. Sepertinya mereka sangat membenci Paulus. Mungkin Paulus adalah orang yang paling dominan dalam memberitakan firman Tuhan, sehingga lebih dikenal oleh banyak orang dan lebih dibenci oleh orang-orang Yahudi. Paulus sampai diantar oleh saudara-saudara ke Atena (ibukota Yunani). Paulus berpesan supaya Silas dan Timotius segera menyusulnya.
Views: 12