Kisah Para Rasul 17:16-27
Akhirnya Paulus sampai di kota Atena. Kota ini cukup terkenal pada waktu itu. Socrates, Aristoteles dan Plato adalah tokoh filsafat yang terkenal dari kota tersebut. Filosofi dari orang-orang tersebut terkenal di beberapa kalangan sampai hari ini. Mereka adalah orang-orang hebat yang memiliki pemikiran yang cerdas. Ketika Aleksander Agung menjadi raja, dialah yang menyebarkan pengaruh Yunani dan kebudayaan Yunani ke seluruh dunia. Meskipun akhirnya Yunani berada di bawah Romawi, tetapi pengaruhnya masih sangat besar dan kuat. Karena itu bahasa Yunani menjadi bahasa internasional pada waktu itu. Karena itulah, kitab Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani, supaya bisa dimengerti oleh semua orang.
Ketika sampai di Atena, Paulus sangat sedih, karena kota itu penuh dengan patung-patung berhala. Seperti biasa, Paulus menuju ke rumah ibadat orang Yahudi di kota tersebut. Saat berada di rumah ibadat, Paulus bertukar pikiran dengan orang-orang Yahudi dan orang-orang yang takun akan Tuhan (orang-orang non-Yahudi yang beragama Yahudi atau Yudaisme). Bahkan Paulus juga bertukar pikiran dengan orang-orang yang berada di pasar, orang-orang yang dijumpainya setiap hari. Paulus adalah orang yang rajin memberitakan Injil, di manapun dia berada.
Bahkan Paulus juga bersoal jawab dengan ahli pikir (para filsuf) dari golongan Epikuros dan Stoa. Epikuros sendiri sudah ada sebelum Yesus lahir di dunia. Tujuan hidupnya adalah mencari kesenangan. Demikian juga dengan Stoa, sudah ada sebelum Yesus lahir di dunia. Penekanan pemikiran dari Stoa adalah hidup harmoni dengan alam. Orang-orang ini menjuluki Paulus sebagai si peleter atau si tukang bicara. Sedangkan yang lain berkata bahwa Paulus sedang memberitakan ajaran dewa-dewa asing. Memang pada waktu itu Paulus sedang memberitakan tentang Yesus dan kebangkitan-Nya.
Karena itulah, mereka membawa Paulus untuk menghadap sidang Areopagus. Areopagus adalah tempat yang seperti stadion kecil di kota tersebut. Sampai saat ini nama Areopagus masih dipakai untuk nama gedung Mahkamah Agung Yunani. Sidang ini dipakai untuk memberi kesempatan orang-orang memberitakan sesuatu yang baru. Bagi orang Atena, mereka selalu penasaran dengan hal-hal atau ajaran baru. Sampai dikatakan bahwa orang-orang Atena dan orang-orang asing yang ada di Atena hanya mau menyediakan waktu untuk mendengarkan segala sesuatu yang baru.
Paulus melihat ini adalah kesempatan yang baik untuk memberitakan Injil. Paulus berdiri di atas Areopagus dan mulai berkhotbah serta mengajar orang-orang Atena yang hadir di situ. Memang yang hadir banyak, tetapi yang bertobat tidak banyak. Di Areopagus, mereka tidak bisa bersoal jawab. Hanya bisa mendengarkan pembicara saja.
Orang-orang Atena sangat beribadah kepada banyak dewa. Bahkan mereka membuat satu patung khusus yang ditujukan untuk dewa yang tidak mereka kenal. Mereka juga memiliki mezbah yang bertuliskan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Paulus menjadikan patung dan mezbah ini sebagai jalan masuk untuk memberitakan Injil dan memperkenalkan Yesus Kristus. Tuhan inilah yang telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia. Dia juga telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka.
Views: 11