Musa Diutus Tuhan (Jelajah PB 418)

Kisah Para Rasul 7:30-38

Musa berada di Midian selama empat puluh tahun. Di sana dia menikah dan memiliki dua orang anak laki-laki. Pekerjaannya sehari-hari sebagai gembala. Dia pasti juga banyak belajar tentang kehidupan, rendah hati dan menjadi orang yang lemah lembut. Empat puluh tahun kemudian, tampaklah kepadanya seorang malaikat di padang gurun gunung Sinai. Malaikat itu berada di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Musa penasaran dengan apa yang sedang dilihatnya. Pada waktu itu terdengarlah suara Tuhan, “Akulah Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Musa gemetar mendengar suara Tuhan dan dia tidak berani melihatnya.

Di dalam Keluaran 3, Tuhan memperkenalkan diri dengan nama Yehova. Sebenarnya Sang Pencipta tidak perlu nama, beda dengan manusia. Tetapi Tuhan sengaja memperkenalkan nama-Nya, supaya orang mengenal Dia dan memanggil Dia dalam ibadah mereka pada waktu itu. Pada waktu Musa yang menanyakan nama Tuhan, karena dia harus memberi jawab kepada bangsa Israel. Karena ditanya nama (Keluaran 3:13), maka Tuhan menjawab AKU ADALAH AKU. Di dalam Keluaran 3:15 dengan jelas Tuhan mengatakan bahwa YEHOVA, itulah nama-Nya untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Nya turun temurun. Ini adalah nama simbolik bagi bangsa Yahudi, supaya mereka memberi hormat kepada Tuhan.

Di dalam Perjanjian Baru, nama Yehova tidak digunakan lagi, karena yang disimbolkan telah tiba, yaitu Yesus Kristus. Di Perjanjian Baru juga kita bisa melihat bahwa hari Sabat telah digenapi. Jadi orang-orang percaya tidak membatasi diri untuk berbakti hanya pada hari Sabat. Bahkan saat ini orang-orang Kristen jelas tidak berbakti atau melakukan kebaktian di hari Sabat (Sabtu), tetapi hari Minggu (hari pertama). Para rasul pun tidak lagi mengunakan nama Yehova, tetapi mereka menggunakan kata Yunani yaitu Theos, sedangkan Tuhan disebut Kurios. Itulah yang dipakai oleh para rasul di dalam Perjanjian Baru.

Setelah ditemui dan diperintah langsung oleh Tuhan, akhirnya Musa bersedia kembali ke Mesir, untuk menyelamatkan bangsa Israel dari perbudakan. Musa diutus oleh Tuhan sebagai pemimpin dan penyelamat oleh malaikat, yang telah menampakkan diri kepadanya di semak duri itu. Musa ini yang telah membawa bangsa Israel keluar dari tanah Mesir dengan mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di tanah Mesir, di Laut Merah dan di padang gurun, selama empat puluh tahun. Stefanus juga menekankan bahwa Musa ini yang berkata kepada bangsa Israel: Seorang nabi seperti Musa akan dibangkitkan Allah bagi bangsa Israel di antara saudara-saudara di Israel (Ulangan 18:15, 18). Musa ini yang menjadi pengantara antara malaikat dan nenek moyang Israel yang pada waktu itu berada di padang gurun, pada saat menerima firman-firman hidup.

Pada saat Musa menerima hukum Tuhan di gunung Sinai, maka Taurat dimulai. Israel secara resmi telah menjadi bangsa, karena sudah memiliki hukum. Sejak saat itu, maka peran ayah sebagai imam sudah digantikan oleh Harun sebagai imam besar. Sedangkan peran tiang penopang dan dasar kebenaran digantikan oleh bangsa Israel, yang sebelumnya itu juga menjadi peran ayah. Tuhan menginginkan bangsa Israel menjadi penjaga akan firman Tuhan dan menjaga ibadah simbolik. Ibadah simbolik ini penting untuk dilakukan dan diberitakan, sampai yang disimbolkan datang. Yang disimbolkan adalah Yesus, sebagai Sang Juruselamat bagi umat manusia. Ibadah simbolik yang sudah berlangsung, akan disempurnakan lagi melalui bangsa Israel, ditambah dengan kemah pertemuan dan juga tabut perjanjian.

Views: 639

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top