Kebaktian di Hari Minggu (Jelajah PB 482)

Kisah Para Rasul 20:1-7

Setelah keributan di Efesus sudah reda, Paulus memanggil para murid dan menguatkan hati mereka. Seperti kebiasaan Paulus sebelumnya, jika Tuhan sudah mengizinkan terjadi keributan di suatu tempat yang sudah menerima Injil, maka waktu Paulus di tempat tersebut sudah cukup. Karena itu, dia merasa perlu pindah ke tempat lain. Setelah menguatkan para murid, maka Paulus pamit untuk berangkat ke Makedonia. Jika dilihat di dalam peta yang berada di lembar belakang Alkitab, dari Efesus (daerah Turki di wilayah Asia) menuju ke tanah Yunani. Di sepanjang perjalanan menuju ke Makedonia, Paulus menjelajah daerah itu dan dengan banyak nasihat, dia menguatkan hati saudara-saudara di situ.

Pada saat Paulus berada di Korintus (di tanah Yunani), dia tinggal di situ selama tiga bulan. Setelah itu Paulus hendak berlayar ke Siria. Tetapi pada waktu itu, orang-orang Yahudi bermaksud untuk membunuh Paulus. Karena itu Paulus memutuskan untuk kembali melalui Makedonia (lewat darat), tidak jadi ke Siria. Dalam perjalanannya, Paulus disertai oleh Sopater anak Pirus dari Berea (daerah antara Akhaya dan Makedonia), dan Aristarkhus dan Sekundus, keduanya dari Tesalonika, dan Gayus dari Derbe, dan Timotius dan dua orang dari Asia, yaitu Tikhikus dan Trofimus. Mereka berangkat terlebih dahulu dan menunggu di Troas.

Dari ayat 5 ini, Lukas menggunakan kata kami. Artinya Lukas mulai ikut lagi perjalanan Paulus. Sebelumnya, Lukas berhenti di pasal 16, yaitu pada saat Paulus berada di Filipi. Yang masuk ke dalam penjara di Filipi adalah Paulus dan Silas. Sedangkan Lukas tidak dimasukkan ke dalam penjara. Kemungkinan pada waktu itu Lukas tetap melanjutkan tugasnya untuk mengajar dan memberitakan Injil di rumah Lidia. Kemudian, setelah Paulus dan Silas keluar dari penjara, kepala penjara juga bertobat, Paulus meninggalkan Lukas di Filipi supaya untuk sementara waktu menggembalakan jemaat di Filipi.

Karena itu di ayat 6 ini dikatakan bahwa sesudah hari raya Roti Tidak Beragi, kami (termasuk Lukas di dalamnya) berlayar dari Filipi dan empat hari kemudian, Paulus dan Lukas sampai di Troas dan bertemu dengan murid-murid yang namanya disebutkan di atas. Di Troas mereka saling bertemu dan tinggal selama tujuh hari lamanya di kota tersebut.

Pada hari pertama dalam minggu itu, pada saat mereka berkumpul untuk memecah-mecahkan roti, Paulus berbicara dengan saudara-saudara di situ, karena dia bermaksud untuk berangkat pada keesokan harinya. Hari pertama yang dimaksud adalah hari Minggu. Sedangkan berkumpul untuk memecah-mecahkan roti itu artinya mereka sedang bertemu (persekutuan) atau sedang mengadakan kebaktian bersama. Dari peristiwa ini kita bisa melihat bahwa kebiasaan yang dibangun oleh para rasul yaitu mereka tidak lagi kebaktian pada hari Sabat (Sabtu). Hari Sabat dipakai oleh orang-orang Yahudi untuk melaksanakan pertemuan mereka. Sedangkan khusus untuk para murid dan orang-orang yang sudah percaya kepada Yesus, mereka menggunakan hari Minggu untuk berkumpul dan mengadakan kebaktian. Di sini mulai kebiasaan orang Kristen melaksanakan kebaktian pada hari Minggu. Sesungguhnya, tidak ada persoalan tentang hari yang dipakai untuk kebaktian, karena memang sudah tidak lagi dalam masa ibadah simbolik. Kita tidak dibatasi oleh waktu pada saat ingin berbakti atau berdoa kepada Tuhan.

Views: 3

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top