Yesus Raja Segala Raja (Jelajah PB 384)

Yohanes 18:33-40

Setelah mendengar tuduhan-tuduhan yang disampaikan oleh orang-orang Yahudi, Pilatus kembali masuk ke dalam gedung pengadilan lalu memanggil Yesus serta bertanya jawab dengan Yesus. Dalam tanya jawab tersebut Pilatus ingin memastikan apakah Yesus benar-benar raja Yahudi. Jika Yesus mengangkat diri sendiri sebagai Raja Yahudi tanpa persetujuan dari pemerintah Romawi, maka itu sama artinya dengan memberontak kepada pemerintahan Romawi.

Yesus menjawab bahwa Dia memang Raja. Tetapi kerajaan-Nya bukan dari dunia ini. Jika Yesus adalah Raja dari dunia ini, pasti pengikut-pengikut-Nya sudah melawan. Tuhan Yesus tidak menyangkal bahwa Dia adalah Raja. Bahkan, dia adalah Raja dari segala raja. Yesus terlalu rendah jika hanya menjadi raja bagi dunia ini. Pilatus bertanya sekali lagi untuk memastikan bahwa Yesus adalah Raja atau mengakui sebagai Raja. Pilatus bertanya dengan tidak ada maksud ingin tahu yang sesungguhnya. Banyak orang pada saat ini seperti Pilatus. Mereka bertanya mengenai kebenaran, tetapi sebenarnya mereka tidak sedang mencari kebenaran itu, hanya mencari pembenaran.

Jika kita ingin mengetahui kebenaran yang sesungguhnya, Tuhan Yesus sudah menyatakan bahwa Dialah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun sampai kepada Bapa jika tidak melalui Yesus. Yesus Kristus adalah kebenaran itu sendiri. Fiman Tuhan adalah kebenaran (Yoh 17:17). Kebenaran terjadi jika yang benar dinyatakan benar dan yang salah dinyatakan salah. Pengadilan yang diperhadapkan kepada Yesus adalah pengadilan tidak adil. Mereka memberikan keputusan bukan berdasarkan bukti atau fakta yang ada, tetapi berdasarkan kepentingan pribadi atau kelompok. Tetapi hal itu memang harus terjadi, supaya genaplah seluruh nubuatan yang sudah disampaikan di dalam Alkitab.

Pilatus sudah beberapa kali memeriksa Yesus dan dia tidak mendapati kesalahan apapun yang ada pada Yesus. Tetapi akhirnya Yesus disalibkan juga karena desakan dari orang-orang Yahudi, desakan-desakan dari massa yang beringas dan berpikiran sempit. Dari zaman dahulu sampai hari ini, pengerahan massa serta tuduhan-tuduhan tanpa bukti dipakai oleh Iblis untuk melampiaskan segala tindakan jahatnya di atas muka bumi ini.

Karena tidak mendapati kesalahan apapun, Pilatus ingin melepaskan Yesus. Pilatus tahu bahwa besok adalah hari Paskah. Di hari Paskah ada kebiasaan bahwa Pilatus bisa membebaskan seseorang dari hukumannya. Pembebasan itu disesuaikan dengan permintaan rakyat pada waktu itu. Tetapi orang-orang Yahudi memutuskan penjahat besar, yaitu Barabas yang akan dibebaskan, sedangkan Yesus tetap dihukum mati dengan cara disalib. Mereka memilih resiko dibebaskannya penjahat besar yang telah merugikan mereka, lalu menyalibkan orang yang tidak pernah berbuat jahat kepada mereka.

Jika sekelompok masyarakat memutuskan untuk membebaskan seorang penjahat daripada Raja Damai, maka kelompok masyarakat itu selamanya tidak akan pernah merasakan kedamaian dalam hidup kelompok mereka. Kita bisa melihatnya sampai saat ini bagaimana keadaan di Israel dan sekitarnya. Selamanya mereka tidak akan mendapatkan damai. Apa yang mereka putuskan pada zaman itu, berdampai sampai pada masa ini. Kehidupan mereka selalu dihantui dengan kekerasan dan peperangan.

Views: 8

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top