Yohanes 1:12-18
Meskipun sebagian besar orang yang ada di dunia ini tidak mau menerima Yesus Kristus, tetapi ada janji bagi yang mau menerima-Nya. Semua orang yang menerima-Nya akan diberi kuasa menjadi anak-anak Tuhan. Mereka adalah orang-orang yang percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat. Kita menjadi anak-anak Tuhan bukan diperanakkan dari daging. Kita bukan anak-anak Tuhan secara jasmani. Ketika kita percaya kepada Yesus dan Yesus menaruh Roh Kudus di dalam diri kita, maka kita memiliki status sebagai anak-anak Tuhan secara rohani.
Firman atau Yesus Kristus itu telah menjadi manusia dan dia ada di antara manusia pada saat itu. Penulis injil Yohanes adalah saksi mata yang mengetahui tentang Yesus Kristus. Yohanes Pembaptis juga memberi kesaksian bahwa Yesus telah ada sebelum Yohanes Pembaptis ada. Ini menegaskan bahwa Yesus bukan ciptaan, tetapi Dia adalah Sang Pencipta. Yesus juga yang menciptakan Yohanes dan Yohanes Pembaptis.
Kebenaran yang akan disampaikan oleh Yesus sudah pernah juga disampaikan melalui ibadah simbolik yang dilakukan di Perjanjian Lama. Semua yang dilakukan di Perjanjian Lama adalah gambaran tentang Juruselamat yang akan datang, tentang Tuhan Yesus Kristus yang datang menjadi manusia dan akhirnya berkorban untuk menebus dosa semua manusia di dunia, menebus orang-orang yang percaya kepada-Nya. Melalui peristiwa salib kita tahu bahwa semua korban sembelihan di dalam Perjanjian Lama menggambarkan tentang penyaliban Yesus.
Tidak ada satu orang pun pernah melihat Allah, pernah melihat Bapa di Sorga. Tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya. Lalu, siapa yang dilihat oleh Abraham di Perjanjian Lama? Siapa yang dilihat oleh Gideon? Siapa yang bergulat dengan Yakub hingga Yakub diganti nama menjadi Israel? Ayat 18 menjawab semua itu. Jika tidak ada seorang pun pernah melihat Tuhan, maka yang dilihat oleh tokoh-tokoh di Perjanjian Lama adalah Yesus Kristus yang duduk di pangkuan Bapa.
Duduk di pangkuan Bapa ini adalah sebuah istilah simbolik yang menggambarkan kesatuan dan kedekatan antara Yesus dengan Bapa. Jika ingin melihat Tuhan, manusia bisa melihat Yesus Kristus. Barangsiapa melihat Yesus Kristus, dia sudah melihat Bapa. Hal itu pernah disampaikan juga oleh Yesus kepada Filipus di dalam Yohanes 14:9. Filipus meminta supaya Yesus menunjukkan Bapa kepada dia. Yesus menyatakan bahwa ketika Filipus melihat Yesus, dia juga sudah melihat Bapa di Sorga.
Kita bisa melihat Bapa melalui melihat Yesus Kristus. Melihat Yesus Kristus sama dengan bahwa kita sudah melihat Bapa. Yesus Kristus jugalah yang berbicara kepada Adam di taman Eden. Yesus Kristus juga yang ada di dalam Perjanjian Lama, yang menampakkan diri kepada manusia. Jika di dalam Perjanjian Lama ada istilah “malaikat Tuhan” dan Dia mau disembah oleh manusia, mau menerima sembah dari manusia, maka Dia adalah Yesus Kristus sendiri.
Views: 60