Tritunggal (Jelajah PB 321)

Yohanes 5:15-23

Seharusnya orang tersebut percaya kepada Yesus dan menyembah Yesus. Tetapi justru orang yang sudah disembuhkan dari lumpuh tersebut melaporkan Yesus kepada orang-orang Farisi dan ahli Taurat. Selanjutnya yang terjadi, orang-orang Yahudi berusaha untuk menganiaya Yesus karena Dia dianggap telah melanggar adat istiadat hari sabat. Demikianlah orang yang sudah menerima kasih karunia dari Tuhan tetapi tidak memiliki rasa syukur dan terima kasih.

Jika manusia tidak jatuh ke dalam dosa, maka Tuhan beristirahat di hari ketujuh. Tetapi karena manusia jatuh ke dalam dosa, maka Yesus berkata bahwa “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.” Bahkan Yesus pun harus repot-repot meninggalkan kemuliaan-Nya di Sorga untuk menjadi sama dengan manusia dan menebus dosa manusia.

Mendengar apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus, maka orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah. Hari sabat tidak diperlukan lagi karena kita sudah tidak lagi berada di zaman ibadah simbolik. Kita tidak lagi menyembah dengan aturan-aturan fisik, tetapi kita menyembah Tuhan dengan hati. Yesus juga mengatakan bahwa diri-Nya adalah Anak Allah. Dengan demikian Yesus sedang menyamakan diri-Nya dengan Allah. Istilah “Anak Tunggal Allah” atau “Anak Allah” itu dipahami orang Yahudi sebagai menyamakan diri-Nya dengan Allah.

Menanggapi orang-orang Yahudi tersebut, Tuhan Yesus mulai memperkenalkan diri-Nya dan menyatakan siapa sebenarnya Dia yang sesungguhnya. Tuhan telah memperkenalkan diri lebih dari satu pribadi. Tepatnya adalah tiga pribadi, yaitu Bapa, Yesus dan Roh Kudus. Jika kita menyatakan diri percaya bahwa alkitab adalah firman Tuhan, maka mau tidak mau kita pun harus percaya dengan perkenalan diri Tuhan ini, yaitu tiga pribadi di dalam satu kesatuan. Yesus mengikuti apa yang dilakukan oleh Bapa.

Bapa memberikan kuasa kepada Yesus untuk mengerjakan pekerjaan yang lebih besar yang akan membuat orang-orang Yahudi menjadi heran. Ini adalah bentuk hubungan kasih antara Bapa dengan Yesus. Bapa membangkitkan orang mati dan menghidupkannya, demikian juga dengan Yesus. Di dalam pelayanan-Nya tercatat Yesus membangkitkan tiga orang yang sudah mati, yaitu anak Yairus, pemuda dari kota Nain dan Lazarus. Tuhan Yesus sudah menghidupkan orang yang dikehendaki-Nya.

Dikatakan juga bahwa Bapa tidak menghakimi. Yang akan menghakimi adalah Tuhan Yesus Kristus. Dia adalah Hakim Agung yang akan menghakimi semua manusia di muka bumi ini. Karena itu, sebaiknya semua orang percaya kepada-Nya. Kita harus menyembah-Nya dengan segenap hati kita, karena Dia adalah Tuhan, menyamakan diri-Nya dengan Tuhan, Dia mengerjakan semua yang dikerjakan oleh Bapa dan Dia juga hakim bagi semua orang.

Semua orang harus menghormat Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Siapa saja yang tidak percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, maka mereka juga tidak akan percaya kepada Bapa. Yesus menuntut hormat yang sama yang harus diberikan oleh kepada manusia kepada Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia. Ini adalah salah satu ayat firman Tuhan yang menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan, yang sama dengan Bapa di Sorga.

Views: 48

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top