Tidak Semua Orang Suka Terang (Jelajah PB 314)

Yohanes 3:19-21

Terang itu sudah datang. Yesus sudah datang ke dalam dunia untuk menerangi dunia ini, untuk membuat jelas tentang kebenaran yang diberitakan-Nya. Tetapi ternyata manusia di dunia ini lebih menyukai kegelapan daripada terang. Ini adalah kecenderungan manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa. Kecenderungan manusia yang lebih menyukai dan memuja Iblis daripada menyembah Tuhan yang hidup.

Orang-orang yang jahat itu sebenarnya tidak suka kondisi yang terang. Ada orang-orang yang tidak suka mendengar berita Injil, padahal Injil adalah kabar baik. Di dalamnya ada berita perdamaian. Tidak mengajarkan tentang hal-hal yang buruk, tidak mengajarkan kekerasan. Orang jahat yang melakukan dosa tidak akan suka dengan terang. Pencuri juga tidak suka terang, karena dia bisa lebih leluasa untuk melakukan tindakan kejahatan jika tidak ada terang. Orang-orang yang melakukan dosa juga sudah dengan tempat yang gelap dan tersembunyi. Karena pada prinsipnya, mereka tidak mau ketahuan. Mereka mau menyembunyikan kejahatan mereka, sedangkan berita Injil bisa menampakkan kejahatan mereka.

Kita bisa menguji ajaran yang benar dan yang tidak, terutama jika kita kebingungan dengan berbagai pengajaran yang ada di dunia ini pada saat ini. Pengajaran yang menyerukan tentang perdamaian dan hidup damai, itu berasal dari terang. Teranglah yang mendamaikan semua itu. Pertama pasti orang tersebut harus berdamai dengan Tuhan. Orang tersebut harus bertobat dan percaya kepada Tuhan, sehingga tidak ada lagi yang memisahkan antara Tuhan. Karena yang memisahkan antara manusia dengan Tuhan adalah dosa. Ketika kita berdamai dengan Tuhan, maka kita juga akan mendapatkan pengampunan dari Dia. Dengan demikian kita juga akan lebih mudah untuk berdamai dan mengampuni sesama kita, termasuk mengampuni orang yang bersalah atau jahat kepada kita. Tetapi, jika pengajaran yang diberikan lebih banyak bersifat kekerasan, maka sebenarnya ajaran itu tidak berasal dari terang, tetapi dari kegelapan.

Demikian juga dalam kekristenan. Pengajaran yang paling mendekati alkitab adalah pengajaran yang memberitahu dan mengajarkan tentang perdamaian. Sedangkan pengajaran yang mulai jauh dari alkitab adalah pengajaran yang memberikan izin untuk melakukan kekerasan. Mungkin pada saat ini kita akan susah untuk melihat hal tersebut. Tetapi jika kita belajar dari sejarah kekristenan, kita mendapati bahwa pernah ada kelompok Kristen yang melakukan kekerasan kepada sesamanya, termasuk yang satu iman percaya kepada Yesus Kristus.

Ada gereja yang bekerjasama dengan pemerintah pada waktu itu, mereka menganiaya bahkan membunuh orang. Padahal seharusnya ada pemisahan antara urusan gereja dengan urusan negara. Jika urusan gereja sudah masuk menjadi urusan negara, maka akan terjadi kekacauan. Bukan hanya kekacauan di dalam pengajaran, tetapi juga kekacauan di dalam hukum pemerintahan. Urusan percaya kepada Tuhan adalah urusan pribadi yang seharusnya dihormati sebagai hak asasi manusia. Tetapi, jika urusan kepercayaan itu di bawa ke lingkup negara, maka akan banyak terjadi diskriminasi yang dilegalkan. Ada banyak aturan dan hukum negara yang masuk ke dalam gereja. Sejarah sudah membuktikan hal tersebut. Sangat baik jika kita bisa belajar dari sejarah gereja yang kelam tersebut, sehingga kita tidak masuk kepada kekacauan dan diskriminasi yang sangat tidak adil dan membuat orang berkorban untuk hal-hal yang tidak seharusnya.

Views: 14

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top