Menyembah Yesus Kristus (Jelajah PB 342)

Yohanes 9:13-19

Setelah orang-orang mendengar cerita tentang proses kesembuhan orang buta tersebut, mereka kemudian membawa orang yang telah sembuh dari buta itu kepada orang-orang Farisi. Adapun hari waktu Yesus mengaduk tandah dan memelekkan orang tersebut adalah hari Sabat. Mereka memiliki tradisi bahwa di hari Sabat mereka tidak boleh bekerja sama sekali. Begitu fanatiknya mereka, sampai mengaduk tanah dengan ludah pun menjadi persoalan. Ini adalah tipe-tipe pemimpin agama yang melaksanakan ritual keagamaan mereka tanpa memahami makna ritual tersebut. Bahkan hari ini juga masih banyak para pemimpin agama yang seperti itu. Mereka tidak tahu mengapa Tuhan menyuruh orang-orang untuk menguduskan hari Sabat. Mereka juga tidak tahu mengapa Tuhan menetapkan satu hari untuk beristirahat. Semua itu adalah paket dari ibadah simbolik Perjanjian Lama.

Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, Tuhan janji akan kirim Juruselamat kepada umat manusia. Sebelum Juruselamat yang dijanjikan itu tiba, Tuhan memberikan perintah kepada manusia untuk melakukan ibadah simbolik yang dilakukan khusus untuk mengingat pada janji yang telah Tuhan buat. Salah satu ibadah simbolik yang dilakukan oleh orang Yahudi adalah melaksanakan korban domba, yang ditaruh di atas mezbah, disembelih dan dibakar. Mereka melakukan itu sambil mengaku dosa. Korban itu menggambarkan Juruselamat yang akan datang ke dunia, untuk menebus dosa manusia dengan cara disalibkan atau dikorbankan di atas kayu salib. Hari Sabat telah Tuhan tentukan sebagai satu hari untuk simbol menghormati Tuhan. Ibadah simbolik beserta seluruh paketnya selesai sampai pada zaman Yohanes Pembaptis (Lukas 16:16). Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai zaman tersebut. Di dalam Matius 11:13 juga dijelaskan hal yang sama. Yohanes Pembaptis tampil dan memperkenalkan Yesus sebagai Juruselamat, Anak Domba Allah yang menyelamatkan dunia.

Mulai saat itu, kehidupan manusia masuk ke zaman hakikat. Tuhan Yesus berkata kepada perempuan Samaria di sumur Yakub bahwa saatnya akan tiba dan sudah tiba sekarang, penyembah-penyembah Allah yang benar akan menyembah di dalam roh dan kebenaran. Artinya, sekarang tidak lagi menyembah secara fisik, tidak perlu menyembah di atas bukit atau gunung, tidak juga perlu menyembah di Yerusalem. Bagi orang Kristen, sebenarnya tidak ada konsep tanah suci, yang menganggap bahwa Yerusalem atau Israel adalah tanah suci. Semua tanah sama di muka bumi ini, tidak ada yang dikhususkan.

Kita seharusnya tidak lagi menyembah simbol, tetapi menyembah Sang Hakikat, yaitu Yesus Kristus. Saat ini ibadah kita tidak terikat dengan posisi tubuh, tidak terikat dengan waktu dan tempat tertentu.

Yesus datang untuk menggenapi hari Sabat, tetapi dituduh tidak memelihara hari Sabat. Padahal Yesus adalah Tuhan atas hari Sabat. Tetapi ada sebagian yang berkata bahwa tidak mungkin orang berdosa dapat membuat demikian. Karena itulah terjadi pertentangan di antara mereka. Sedangkan orang yang disembuhkan dari kebutaannya berkata bahwa Yesus adalah seorang nabi. Tetapi orang-orang Yahudi tidak mudah percaya dengan orang tersebut. Mereka bahkan sampai memanggil orang yang sudah disembuhkan itu untuk memastikan bahwa orang tersebut memang buta sejak lahir. Peristiwa ini cukup membuat orang-orang Yahudi pada saat itu gempar.

Views: 10

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top