Jelajah PB 377 (Yohanes 17:6-12)

Yesus telah menyatakan nama Bapa kepada semua orang. Nama itu diberikan oleh Bapa dari dunia. Pada saat Maria akan mengandung, malaikat memberitahu bahwa Anak itu harus diberi nama Yesus. Nama Yesus artinya adalah Juruselamat. Ketika Tuhan menjadi manusia dan melakukan tugas-Nya untuk menyelamatkan manusia, maka nama-Nya adalah Juruselamat. Ketika Musa diberi tugas untuk menyelamatkan bangsa Israel dari tanah Mesir, dia perlu nama Tuhan yang harus diperkenalkan kepada bangsa Israel. Nama itu yang menjadi otoritas dan yang akan disembah oleh mereka. Pada waktu itu Tuhan berkata, “Aku adalah Aku”. Dia adalah satu Pribadi yang tidak diciptakan tetap Maha Kuasa. Nama itu diperkenalkan sebagai Yehova. Di dalam kitab Wahyu, Yesus mempunyai nama baru yaitu Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir, dari yang kekal sampai kekal. Nama Tuhan menunjukkan peran yang penting dalam sejarah kehidupan manusia.

Para murid sudah tahu bahwa semua yang Bapa berikan kepada Yesus berasal dari Bapa. Yesus merendahkan diri-Nya sedemikian rupa. Para murid percaya bahwa Yesus datang karena Bapa telah mengutus Yesus ke dunia ini. Pada saat itu Tuhan Yesus berdoa untuk para murid, bukan berdoa untuk dunia ini. Memang ada saatnya Yesus juga mendoakan dunia ini. Yesus pernah mendoakan kota Yerusalem. Tetapi kali ini Tuhan Yesus berdoa khusus untuk para murid, untuk orang-orang yang percaya kepada-Nya. Jika para murid hidup setia dan baik, maka Tuhan Yesus akan dimuliakan melalui mereka. Yesus akan kembali ke sorga, sedangkan para murid masih ada di dunia untuk menyaksikan semua yang telah diajarkan dan dilakukan oleh Tuhan Yesus di dunia. Semua tingkah laku dan apa saja yang dilakukan oleh para murid di dunia, itu yang akan memuliakan Dia. Itu juga yang akan menentukan penghormatan orang-orang di dunia ini terhadap Yesus Kristus.

Pernyataan Tuhan Yesus ini sebenarnya membesarkan hati kita, bahwa keberadaan kita di dunia ini sangat penting. Dia tidak segera membawa kita kepada-Nya ke sorga, tetapi kita ada di dunia ini karena ada pekerjaan dan tugas yang Dia tinggalkan bagi kita. Inti dari tugas dan pelayanan kita di dunia adalah menjaga nama Tuhan dengan baik. Kita memuliakan Tuhan bukan berarti bahwa Tuhan itu kurang mulia. Dia sendiri adalah Tuhan yang mulia. Tugas kita adalah menjaga kemuliaan nama-Nya, supaya orang-orang yang ada di dunia ini mengenal nama-Nya dan percaya kepada Dia. Penting bagi kita, sebagai orang percaya untuk menjaga kemuliaan nama Tuhan dengan tidak mencemarkan nama Tuhan melalui perilaku kita.

Sebagai orang percaya, dalam arti rohani, kita satu di dalam Tuhan. Pada saat itu, Tuhan Yesus tinggal di dalam diri kita dan kita tinggal di dalam Dia. Orang bisa melihat Yesus melalui kita. Cara hidup kita bisa dilihat sama seperti cara hidup Tuhan Yesus. Yang dilihat bukan faktor jasmaninya, tetapi faktor rohani. Artinya, bukan berarti orang melihat wajah kita sama dengan telah melihat wajah Yesus.

Yesus memilih para murid, tetapi tidak semua murid menjadi rasul. Rasul akan menjadi pondasi bagi jemaat. Tuhan Yesus telah menjaga para murid dan tidak ada seorang pun di antara mereka yang binasa, kecuali seseorang yang telah mengkhianati Yesus, supaya genaplah apa yang telah tertulis di dalam Kitab Suci. Sebenarnya Yudas Iskariot tidak harus menjadi orang yang menggenapkan nubuatan itu. Apa yang dilakukan oleh Yudas adalah atas kehendaknya sendiri. Dia yang memilih untuk lebih mengasihi dunia daripada mengasihi Tuhan Yesus.

Views: 0

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top