Sebenarnya ada banyak hal yang ingin disampaikan oleh Yesus kepada para murid, tetapi Yesus tahu bahwa para murid belum dapat menanggung semuanya itu di waktu itu. Tetapi Yesus berjanji bahwa Roh Kudus atau Roh Kebenaran akan memimpin para murid dan orang percaya ke dalam seluruh kebenaran. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan yang ketiga, yang akan datang dan memberitahukan serta memimpin para rasul ke dalam kebenaran yang penuh. Roh Kebenaran juga akan memberitahukan hal-hal yang akan datang. Roh Kebenaran juga akan selalu memuliakan Yesus Kristus. Roh Kudus akan mengatakan segala sesuatu dari Yesus.
Di dalam pasal ini, Tuhan Yesus berkali-kali menjelaskan mengenai tiga pribadi Tuhan. Berulang kali Tuhan Yesus menyebut pribadi Bapa, Aku dan Roh Kudus (Roh Kebenaran). Bisa kita simpulkan bahwa pengajaran dan konsep mengenai Tritunggal bukan dari bapa-bapa gereja, tetapi dijelaskan langsung oleh Tuhan Yesus. Yohanes menyaksikan semuanya itu dan ditulisnya di dalam Injil Yohanes. Yesus memperkenalkan siapa dan bagaimana sebenarnya Tuhan yang kita sembah. Karena itu seharusnya kita tidak perlu bingung dengan semua ini. Apa yang tertulis di dalam Alkitab, itulah yang harus kita percaya. Percaya kepada apa yang dikatakan oleh Yesus dan apa yang ditulis oleh para rasul.
Yesus akan pergi dari dunia ini, digantikan oleh Roh Kudus. Tetapi Roh Kudus akan memuliakan Yesus. Inilah persatuan yang terjadi di dalam Tritunggal. Karena itu Yesus berkata di ayat 16 bahwa sesaat lagi para murid tidak akan melihat Yesus, tetapi sesaat kemudian para murid akan melihat Yesus, tetapi di dalam Roh Kudus. Para murid pada waktu itu juga bingung dengan pernyataan Tuhan Yesus tersebut. Pada waktu itu para murid juga sulit untuk memahami tiga pribadi Tuhan tersebut. Karena itu sangat wajar jika pada saat ini banyak orang, termasuk orang Kristen juga sulit untuk memahami pribadi Tuhan tersebut.
Memang para murid sangat sulit untuk memahami apa yang dikatakan oleh Yesus, karena ini adalah konsep baru karena pemahaman ini masih tersembunyi di dalam Perjanjian Lama. Memang di dalam Perjanjian Lama Tuhan beberapa kali menggunakan kata ganti sebutan “Kita”, tetapi memang tidak dijelaskan secara lengkap dan jelas.
Yesus menjelaskan bahwa memang Dia akan berpisah dengan para murid. Pada saat Tuhan Yesus disalibkan dan mati, maka para murid akan berdukacita. Tetapi dukacita mereka akan segera berganti dengan sukacita, ketika mereka tahu bahwa Yesus dibangkitkan dan dimuliakan oleh Bapa di sorga. Sukacita para murid akan semakin lengkap ketika Roh Kudus turun memenuhi mereka semua. Tuhan Yesus menggambarkan seperti seorang perempuan yang berdukacita ketika sedang dalam proses melahirkan anak. Tetapi dukacita itu seketika akan berganti dengan sukacita ketika perempuan tersebut selesai melahirkan anak. Tuhan Yesus berjanji bahwa tidak akan ada yang merampas kegembiraan itu dari para murid.
Mengenai doa di dalam nama Yesus, para waktu itu para murid belum meminta apapun dalan mana Yesus. Kita disuruh oleh Tuhan Yesus meminta kepada Bapa dalam nama Yesus. Jika kita meminta dalam nama Yesus, maka kita harus meminta sesuai dengan apa yang dipikirkan oleh Yesus, bukan meminta hal-hal yang tidak memuliakan Yesus.
Views: 8