Jelajah PB 375 (Yohanes 16:25-33)

Pada waktu itu Tuhan Yesus mengajar kepada para murid dengan banyak memberikan kiasan. Tetapi akan ada saatnya, melalui Roh Kudus, Tuhan Yesus akan memberitakan tentang Bapa secara terus terang. Pasti para murid pada saat itu juga masih kebingungan mengenai Bapa, Yesus dan Roh Kudus. Kita pada saat ini seharusnya bisa lebih mengerti, karena perkataan Yesus itu telah dijelaskan oleh para rasul dengan sangat terang benderang, melalui tulisan-tulisan di dalam Alkitab. Hanya saja mungkin kita masih dibingungkan dengan perbedaan konsep antara Tuhan yang Satu atau Tuhan yang Esa.

Yesus mengatakan bahwa Bapa juga mengasihi kita. Karena itu, kita bisa berdoa kepada Bapa dengan menggunakan nama Yesus. Apa saja kita bisa minta kepada Bapa di dalam nama Yesus. Tentunya yang dimaksud dengan apa saja itu adalah permintaan yang sesuai dengan kehendak Bapa, permintaan yang tujuannya adalah untuk memuliakan Tuhan. Kita tidak bisa meminta sembarangan, meminta sesuatu yang akan dipakai untuk merugikan diri sendiri atau orang lain.

Ketika Tuhan Yesus mengatakan semua itu, para murid mulai sadar dan mulai tahu apa yang sedang dibicarakan oleh Tuhan Yesus. Sebenarnya murid-murid masih dalam tingkat percaya bahwa Yesus datang dari Allah. Mereka belum sampai pada tingkat percaya bahwa Yesus adalah Allah. Mereka masih terombang-ambing antara mengerti dengan tidak mengerti, percaya dengan tidak percaya. Mereka mengalami goncangan seperti itu sampai Roh Kudus turun dan memberikan semua pengertian itu dengan lengkap.

Setelah mereka mendapatkan pengajaran itu, mereka akan mengalami ujian. Ujian akan datang ketika Tuhan Yesus disalibkan dan hal tersebut akan menggoncang iman para murid. Mereka akan tercerai-berai. Yesus tahu bahwa para murid memerlukan peneguhan untuk benar-benar percaya bahwa Yesus adalah Tuhan. Karena itu Yesus mengaktakan bahwa dalam penderitaan dan kematian Yesus, Bapa tidak akan meninggalkan Dia. Para murid akan tercerai-berai dan meninggalkan Yesus seorang diri di atas kayu salib. Itu adalah kata-kata yang Yesus ucapkan supaya para murid kuat dan memperoleh damai sejahtera di dalam Yesus.

Penganiayaan yang dialami oleh Yesus juga akan dialami oleh para murid. Apa yang dialami oleh para murid sangat berbeda dengan kita pada saat ini. Para murid mengalami penaniayaan karena mereka memberitakan Injil. Berita Injil adalah berita sukacita. Tetapi dunia ini tidak menerima sukacita itu, karena memang dunia ini sudah berdosa. Dunia ini menolak terang, lebih memilih tetap hidup dalam kebenaran. Tidak banyak orang yang menyukai terang, mereka lebih menyukai kegelapan. Karena itu, orang-orang yang membawa terang akan mendapatkan penganiayaan. Orang-orang yang hidup dalam kebenaran justru akan mendapatkan tantangan yang berat.

Yesus tidak mengajar para murit untuk menghindar atau melarikan diri dari penganiayaan tersebut. Yesus mengajarkan kepada mereka untuk menghadapinya. Mereka diajar untuk menguatkan diri dan hati mereka. Yesus telah memberi jaminan bahwa Dia telah mengalahkan dunia. Dunia tidak akan menang dengan kebenaran. Kehadiran Roh Kudus memungkinkan para murid untuk hidup dalam damai sejahtera melampau segala akal, meskipun mereka menderita dan mengalami penganiayaan. Mereka tetap bersukacita meskipun menderita, bahkan mereka menderita sampai mati.

Views: 16

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top